Pendidikan merupakan sarana utama dalam membentuk kemampuan intelektual, emosional, dan sosial anak. Dalam proses belajar, siswa sekolah dasar tidak hanya dituntut untuk memahami materi pelajaran, tetapi juga harus mampu mengelola kondisi psikologis yang menyertainya. Salah satu faktor psikologis yang sering menjadi penghambat dalam mencapai hasil belajar optimal adalah kecemasan akademik.
Kecemasan akademik adalah bentuk tekanan emosional yang muncul ketika siswa merasa takut gagal, takut tidak mampu, atau khawatir menghadapi situasi belajar dan ujian. Kondisi ini dapat mengganggu perhatian, daya ingat, dan kemampuan berpikir logis. Dalam konteks psikologi pendidikan, kecemasan termasuk bagian dari aspek afektif yang berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Oleh karena itu, memahami pengaruh kecemasan akademik terhadap prestasi belajar menjadi penting untuk membantu siswa berkembang secara optimal.
Menurut teori psikologi pendidikan, keberhasilan belajar tidak hanya ditentukan oleh kemampuan intelektual (IQ), tetapi juga oleh faktor non-intelektual seperti motivasi, emosi, dan kondisi mental. Kecemasan akademik termasuk ke dalam faktor emosional yang bisa berdampak langsung pada hasil belajar.
Menurut Spielberger (1983), kecemasan akademik adalah keadaan emosional yang ditandai dengan rasa tegang dan khawatir berlebihan ketika menghadapi situasi evaluatif seperti ujian. Dalam psikologi pendidikan, terdapat hubungan dua arah antara kecemasan dan prestasi belajar:
1. Kecemasan yang moderat dapat meningkatkan kewaspadaan dan motivasi untuk belajar lebih giat.
2. Kecemasan yang tinggi justru menurunkan konsentrasi, menghambat daya ingat, dan menurunkan performa akademik.
Anak usia sekolah dasar masih berada pada tahap perkembangan kognitif konkret (menurut Piaget), di mana kemampuan berpikir abstrak belum terbentuk sempurna. Hal ini membuat mereka lebih mudah mengalami tekanan ketika menghadapi situasi belajar yang menantang, terutama jika mendapat tuntutan nilai tinggi dari lingkungan.
Beberapa penyebab umum kecemasan akademik pada siswa sekolah dasar antara lain:
1. Tekanan dari orang tua yang terlalu menuntut hasil sempurna.
2. Metode pembelajaran yang kaku dan berorientasi pada nilai.
3. Kurangnya dukungan emosional dari guru atau teman sebaya.