Lihat ke Halaman Asli

Meleleh di Lidah, Melekat di Hati: Mengulik Nikmatnya Pancong Haseyo Bandung

Diperbarui: 1 Mei 2025   19:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logo Pancong Haseyo (Sumber: Instagram @panconghaseyo_)

Bandung seolah tak pernah kehabisan inovasi kuliner. Dari makanan berat hingga jajanan ringan, selalu ada saja yang baru dan menarik untuk dicoba. Di tengah maraknya jajanan kekinian yang bermunculan di kota Bandung, ada satu nama yang secara konsisten menarik perhatian para pecinta kuliner lokal: Pancong Haseyo. Berlokasi di Jl. Raya Cijerah No.209, Cibuntu, Kec. Bandung Kulon, Kota Bandung, Jawa Barat. Pancong Haseyo hadir sebagai jajanan kaki lima yang sukses mencuri hati banyak pelanggan lewat cita rasa khas, variasi menu menarik, serta pelayanan yang ramah.

Uniknya, Pancong Haseyo sebenarnya berawal dari bisnis mie. “Dulu kita jualan mie dengan nama Akagamie. Awalnya pancong hanya menu tambahan, tapi ternyata yang lebih laku justru pancongnya. Akhirnya kami putuskan untuk fokus jualan pancong dan mengganti nama jadi Pancong Haseyo, supaya lebih mudah diingat dan terdengar menarik,” ujar salah satu owner.

Nama boleh berganti, namun kualitas tetap menjadi prioritas. Salah satu keunggulan Pancong Haseyo adalah resep racikannya yang istimewa. Adonan pancong yang digunakan merupakan hasil eksperimen sendiri. “Kita memang racik sendiri resepnya. Kebetulan suka makanan manis, dan saat itu penjual pancong belum banyak, jadi kita coba bikin versi kita sendiri,” lanjutnya. Hasilnya? Pancong dengan tekstur luar yang crispy dan bagian dalam yang lembut serta meleleh di mulut.

Pancong Haseyo (Sumber: Foto Pribadi)

Berjualan sejak sore hingga malam hari, Pancong Haseyo buka dari pukul 16.00 hingga 23.00 WIB, berlokasi di Jl. Raya Cijerah No. 208, Bandung Kulon. Meski hanya buka di satu lokasi fisik, pelanggan juga bisa memesan lewat GoFood dan GrabFood, membuat jajanan ini semakin mudah dijangkau siapa pun. Dalam sehari, mereka bisa menjual hingga 50–75 porsi di weekday, dan weekend bisa mencapai 100 porsi, apalagi saat cuaca sedang dingin dan pelanggan craving sesuatu yang manis dan hangat. Untuk kemudahan transaksi, Pancong Haseyo juga menyediakan dua metode pembayaran, yaitu tunai (cash) dan QRIS, yang tentu memudahkan pelanggan dari berbagai kalangan, termasuk anak muda yang lebih suka transaksi digital.

Proses pembelian Pancong Haseyo (Sumber: Foto Pribadi)

Ketika ditanya soal keterlibatan owner dalam proses jualan, jawabannya sangat mengejutkan. Untuk urusan operasional, sang pemilik tetap turun tangan langsung. “Owner-nya ada dua, salah satunya saya sendiri,” ujarnya sambil tersenyum. “Kami masih aktif bantu di kedai, dari produksi sampai melayani pelanggan. Rasanya lebih puas aja kalau bisa pantau langsung kualitas dan respon pembeli.”

Pancong Haseyo juga pernah mengikuti bazar lokal di acara Kelurahan Cijerah. Menariknya, dulu mereka sempat memiliki cabang di kawasan Melong Raya, namun kini memilih untuk fokus di satu lokasi demi menjaga kualitas.

Daftar Menu Pancong Haseyo (Sumber: Foto Pribadi)

Yang paling menarik adalah variasi menu mereka yang sangat beragam, bahkan lebih dari 20 varian rasa. Dari yang klasik seperti “Original”, “Keju”, dan “Cokelat”, hingga rasa-rasa kekinian seperti “Cookies & Cream”, “Choco Milo”, “Choco Hazelnut + Almond”, hingga “Korean Strawberry”. Harga pun sangat terjangkau, mulai dari Rp7.000 hingga Rp14.000 per porsi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline