Dalam dunia kerja yang serba cepat dan sat set kayak sekarang, komunikasi udah jadi semacam "alat tempur" utama. Tapi, ada satu hal yang bikin bingung : harus pakai media komunikasi yang mana sih? kadang ada yang bilang "Email aja biar rapi". Eh, tapi yang lain nyaut, "Chat aja, lebih cepet dibales." Belum lagi yang hobi banget meeting, dikit - dikit rapat.
Faktanya, tiap tim punya gaya komunikasi yang beda - beda, semua tergantung dari budaya kerja, jenis pekerjaan, bahkan karakter orang - orang yang ada di dalamnya. Dan, sayangnya, nggak ada satu resep yang bisa cocok buat semua.
Di artikel ini, aku mau ngobrol santai soal plus minus masing - masing media komunikasi, dan gimana caranya nemuin ritme yang paling pas buat tim kamu. Karna percaya deh --- nggak semua hal harus dibahas lewat meeting 2 jam.
1. Email : Formal, Tapi Kadang Terlalu kaku
Email masih jadi pilihan favorit buat hal - hal yang butuh bukti tertulis atau komunikasi resmi. Misalnya kayak ngirim proposal, laporan, atau dokumen penting. Tapi, kalau buat ngobrol ringan atau diskusi cepat? Hmm... bisa - bisa malah ketumpuk dan nggak kebaca.
Plusnya : Rapi, bisa dilacak, dan cocok buat dokumen resmi.
Minusnya : Responnya bisa lama, dan kadang terasa terlalu "berjarak."
2. Chat : Cepat dan Fleksibel, Tapi Bisa Bikin Burnout
Tools kayak WhatsApp, Slack, atau Microsoft Teams udah jadi andalan banyak tim buat ngobrol sehari hari. Cepat, to the point, dan bisa langsung bales. Tapi, justru karena terlalu mudah, komunikasi bisa jadi overload. Notif masuk terus - terusan, bahkan di luar jam kerja.
Plusnya : Respon cepat, terasa personal, cocok buat kolaborasi real - time.