Lihat ke Halaman Asli

Teras Wawasan

Dari politik hingga rohani, semua dalam satu wawasan

Menjaga Persaudaraan Di Tengah Dinamika Politik Gereja

Diperbarui: 23 September 2025   11:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Amos Kornelius, Mantan Ketua KBMK Unikarta. 

Mantan Ketua Keluarga Besar Mahasiswa Kristen (KBMK) Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta), Amos Kornelius, menyampaikan tanggapan setelah menerima laporan dari sejumlah mahasiswa muda mengenai dinamika politik yang terjadi di beberapa lingkungan gereja di Kalimantan Timur.

Menurut Amos, istilah "politik gereja" tidak merujuk pada perebutan kekuasaan seperti dalam pemerintahan, melainkan pada dynamics pengaruh dan kepentingan yang kadang muncul di dalam pelayanan. "Ketika pelayanan dan kepemimpinan gereja dipengaruhi kepentingan kelompok tertentu, rasa kebersamaan dan kepercayaan jemaat bisa tergerus," ujarnya. Ia menilai, jika situasi seperti itu tidak dikelola dengan kasih dan keterbukaan, perpecahan antarsesama jemaat sangat mungkin terjadi.

Amos menambahkan, laporan yang ia terima dari kalangan mahasiswa Kristen di beberapa kota menggambarkan bahwa gesekan semacam ini dapat muncul lewat berbagai bentuk mulai dari cara pengambilan keputusan yang tertutup hingga kecenderungan membentuk kelompok-kelompok eksklusif di dalam jemaat. "Walau tampak kecil, bila dibiarkan, hal-hal semacam itu bisa berkembang menjadi persoalan besar yang mengurangi kekudusan pelayanan," jelasnya.

Lebih lanjut, Amos menegaskan bahwa perbedaan pandangan seharusnya menjadi kekayaan yang memperkaya pemahaman iman, bukan sumber perpecahan. Ia mendorong seluruh jemaat untuk mengutamakan dialog terbuka, transparansi pengelolaan pelayanan, dan semangat melayani yang murni. "Setiap perbedaan pendapat harus dijembatani dengan komunikasi yang sehat. Gereja harus menjadi rumah yang menyatukan," katanya.

Ia juga menekankan pentingnya pendidikan iman yang menumbuhkan sikap kritis namun penuh kasih, agar jemaat mampu membedakan antara pelayanan yang tulus dengan kepentingan sempit yang mengatasnamakan iman. "Ketika jemaat memiliki pemahaman yang matang, upaya memecah belah akan sulit berhasil," tambah Amos.

Sebagai penutup, Amos mengajak seluruh jemaat untuk menjaga kesatuan dan memperkuat semangat pelayanan. "Dengan kasih dan sikap saling menghargai, kita dapat menepis praktik politik gereja yang memecah belah. Justru dari perbedaan kita bisa menemukan kekuatan untuk melayani bersama," pungkasnya.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline