Lihat ke Halaman Asli

Amanda Magda

Mahasiswa

Pentingnya Kesehatan Mental pada Era New Normal

Diperbarui: 11 Juni 2022   16:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Covid-19 merupakan suatu penyakit pernafasan yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 atau yang disebut juga sebagai virus Corona. Virus ini pertama kali teridentifikasi di kota Wuhan, China pada akhir tahun 2019. Mulanya, virus ini hanya seperti kasus penyakit flu pada umumnya, namun setelah beberapa waktu virus ini menyebar secara cepat keseluruh dunia hingga terkonfirmasi menjadi pandemi global. Beberapa bulan setelah kasus pertamanya, kasus pertama Covid-19 di Indonesia tercatat pada tanggal 2 Maret 2020 dan menimbulkan berbagai kekacauan di Indonesia. Banyak masyarakat yang mengalami kepanikan atas terkonfirmasinya kasus tersebut di Indonesia.

Seiring berjalannya waktu, kasus covid-19 terus berkembang pesat khususnya di Indonesia, sehingga mendorong pemerintah untuk membuat berbagai kebijakan baru. Berbagai kebijakan dibentuk untuk menekan angka penyebaran virus Covid-19, seperti lockdown, PSBB, PPKM, dan WFH (work from home). Semua kebijakan tersebut memaksa masyarakat untuk tetap berada dalam rumah (stay at home) dan menghambat segala kegiatan pekerjaan dan pembelajaran untuk sementara waktu. Adanya kebijakan stay at home tersebut berdampak besar pada berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, teknologi, sosial-budaya, pendidikan, dan lain sebagainya. Sebagian besar kegiatan manusia berpindah menjadi kegiatan daring (online).

Setelah berlangsung hampir satu tahun lamanya, kebijakan-kebijakan lainnya mulai saling mengikuti. Pemerintah mulai bisa mengatur strategi dan angka penyebaran sudah berhasil ditekan, Salah satu kebijakan yang baru-baru ini mulai diterapkan adalah pembelajaran hybrid, yaitu pembelajaran yang dilakukan dengan gabungan dua metode yaitu secara daring (online) dan luring (offline). Berbagai reaksi ditujukan atas kebijakan ini. Tidak sedikit diantaranya yang merasa keberatan atas adanya pembelajaran hybrid ini, karena dirasa sudah terlalu nyaman pada pembelajaran online dan berbagai kegiatan online lainnya.

Banyaknya kejadian besar yang terjadi secara tiba-tiba seperti pandemi Covid-19 ini, menyebabkan semua manusia harus kembali beradaptasi dengan berbagai peraturan dan kebjikan baru yang dibentuk. Namun, tidak semua orang dapat beradaptasi dengan mudah terhadap segala perubahan yang terjadi. Tidak sedikit diantaranya yang mengalami kejenuhan hingga berujung stress. Kedua hal tersebut merupakan awal dari berbagai permasalahan kesehatan mental dan jika terus dibiarkan akan berujung pada penyakit mental seperti depresi, gangguan kecemasan, impulsive, dan lain sebagainya.

Sayangnya, tidak semua orang sadar akan kesehetan mentalnya. Tidak banyak orang juga yang berani mengakui penyakit mentalnya dan membawanya kepada ahli. Banyak diantaranya yang cenderung diam, membiarkan, dan memendam sendirian. Hal tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, terutama dari lingkungan terdekatnya. Tidak sedikit keluarga khususnya orang tua yang bersikap denial terhadap permasalahan mental anaknya yang terbentuk akibat adanya pandemi ini. Tanpa orang tua sadari, pandemi dan era new normal juga memberikan banyak tekanan pada kepada anak-anak khususnya remaja dan atau pelajar karena tuntutan pendidikan.

Banyak orang tua diluaran sana juga memberikan stigma yang salah terhadap permasalahan mental anaknya. Sehingga banyak permasalahan mental yang menjadi diabaikan tanpa adanya solusi dari ahli. Alhasil, masalah Kesehatan mental semakin parah dan dapat berujung pada masalah lain yang membahayakan nyawa seperti melukai diri, bahkan bunuh diri.

Untuk itu, kesadaran akan Kesehatan mental itu sangat penting. Meskipun pandemi sudah mulai berakhir dan mulai memasuki tahapan new normal, dampak-dampak yang ditinggalkan terutama masalah mental ada. Maka dari itu, harapannya, semua orang diaharuskan untuk memiliki strategi masing-masing dalam mengelola stress agar tidak berujung pada permasalahan Kesehatan mental.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline