Lihat ke Halaman Asli

Aldy Santo Hegiarto

Lecture and Enterpreneur

Personal Branding Melalui Media Sosial

Diperbarui: 2 Mei 2024   13:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://depositphotos.com/id/photo/personal-branding-73648063.html

Personal Branding

Personal branding adalah proses di mana individu membangun dan mengelola citra atau identitas diri mereka sebagai merek. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran, reputasi, dan nilai pribadi individu di mata audiensnya, baik dalam konteks profesional maupun personal. Personal branding dapat membantu individu memperoleh kredibilitas, memperluas jaringan, menciptakan peluang karier, dan mencapai tujuan pribadi yang diinginkan. Kotler (2022) menguraikan enam tingkatan pemahaman merek:

  • Karakteristik: Merek mencerminkan ciri-ciri khususnya, seperti kesan mewah dan kualitas tinggi yang diasosiasikan dengan Mercedes.
  • Keuntungan: Merek memberikan manfaat lebih dari sekadar atributnya, seperti kinerja tinggi dan keamanan yang diberikan oleh Mercedes.
  • Nilai: Merek mencerminkan nilai-nilai dari produsen, misalnya, kinerja dan gengsi yang diasosiasikan dengan Mercedes.
  • Budaya: Merek dapat mewakili budaya tertentu, contohnya, Mercedes mencerminkan budaya Jerman yang berkualitas tinggi.
  • Kepribadian: Merek mencerminkan kepribadian tertentu, seperti kepemimpinan dan keanggunan yang dikaitkan dengan Mercedes.
  • Pengguna: Merek menunjukkan tipe atau jenis konsumen yang menggunakan produk tersebut.

Tujuan Personal Branding 

  • Membedakan merek dari yang lain dengan menunjukkan karakteristik uniknya.
  • Membangun citra yang menarik, jaminan kualitas, kepercayaan, prestise, dan kontrol terhadap orang-orang di sekitarnya.
  • Menunjukkan tanggung jawab terhadap pelanggan dalam jangka panjang.
  • Komitmen terhadap pelanggan untuk memberikan kualitas yang konsisten dan membangun hubungan yang kuat antara merek dan pelanggannya.

Konsep Pembentukan Personal Branding 

  • Menurut Peter Montoya (2020), ada delapan konsep yang membentuk personal branding:
  • Spesialisasi (Specialization)
    • Personal branding yang kuat menekankan pada keahlian atau prestasi tertentu dalam berbagai cara seperti kemampuan, perilaku, gaya hidup, misi, produk, profesi, dan layanan.
  • Kepemimpinan  (Leadership)
    • Personal branding yang efektif membangun otoritas dan kredibilitas, memungkinkan individu untuk menjadi pemimpin dalam bidangnya.
  • Kepribadian (Personality)
    • Personal branding yang autentik menggambarkan kepribadian seseorang dengan segala kelebihan dan kekurangannya, mengurangi tekanan untuk menjadi sempurna.
  • Perbedaan (Distinctiveness)
    • Personal branding yang sukses menonjolkan keunikan individu dengan cara yang berbeda.
  • Keterlihatan (Visibility)
    • Personal branding harus terus terlihat secara konsisten untuk membangun kesadaran merek, melalui promosi dan pemasaran yang berkelanjutan.
  • Keselarasan (Unity)
    • Kehidupan pribadi seseorang seharusnya sejalan dengan nilai dan sikap yang ditegaskan oleh personal branding tersebut.
  • Konsistensi (Persistence)
    • Setiap personal branding memerlukan waktu dan ketekunan untuk berkembang, dengan memperhatikan setiap tahap prosesnya.
  • Membangun Nama Baik (Goodwill)
    • Agar personal branding dapat memberikan hasil jangka panjang, individu harus dihubungkan dengan nilai atau ide yang dianggap positif dan bermanfaat secara umum.

Media Sosial 

Media sosial adalah platform online di internet yang memungkinkan pengguna untuk merepresentasikan diri, berinteraksi, bekerja sama, berbagi, dan berkomunikasi dengan pengguna lain, serta membentuk ikatan sosial secara virtual. Media sosial juga merupakan platform media yang berfokus pada eksistensi pengguna dengan memberikan fasilitasi dalam aktivitas dan kolaborasi. Dengan demikian, media sosial dapat dipandang sebagai medium online yang memperkuat hubungan antar pengguna sekaligus ikatan sosial.

Personal Branding Melalui Media Sosial 

Personal branding melalui media sosial adalah proses mengelola citra individu sebagai merek menggunakan platform seperti Facebook, Instagram, dan lainnya. Ini melibatkan membagikan konten yang mencerminkan kepribadian, keahlian, dan nilai-nilai pribadi melalui teks, foto, video, dan interaksi dengan pengikut. Strategi umum termasuk menjaga konsistensi pesan, membagikan konten berkualitas, berinteraksi aktif, memperbarui profil, memilih platform yang sesuai, dan memantau aktivitas online. Hal ini dapat memperluas jaringan profesional, menciptakan peluang karier, memperkuat citra merek, dan meningkatkan pengaruh, asalkan digunakan secara tepat.

*** Penulis : Nina Herlina, Mahasiswa Universitas Teknologi Digital / DIGITECH UNIVERSITY

**    Editor   : Aldy Santo Hegiarto,S.E.,M.M


DAFTAR PUSTAKA 

Montoya, P. (2020). The Personal Branding Phenomenon. Peter Montoya Incorporated.

Yunitasari, C., & Japarianto, E. (2013). Analisa Faktor-Faktor Pembentuk PersonalBranding dari C.Y.N. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, Vol. 1(No.1), 1–8.

Yanti, M., Goenawan, F., Prodi, V. M., Komunikasi, I., Kristen, U., & Surabaya, P. (n.d.). JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA Personal Branding Malvava Make Up Artist dalam Akun Instagram @Malvava.

Penerapan Personal Branding Berliana Anggit Tirtanta Sebagai Selebgram Beauty Yogyakarta di Media Sosial Instagram. (n.d.).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline