Lihat ke Halaman Asli

Rahmad Agus Koto

TERVERIFIKASI

Entrepreneur

Ketika Nafsu Belanja "Online" Tidak Terkendali

Diperbarui: 11 Desember 2018   18:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: fajar.co.id

Seorang wanita yang masih relatif muda berusia 26 tahun, mencuri uang perusahaan tempatnya bekerja hingga sebanyak US$ 300.000 atau sekitar Rp 3 miliar.

Saat pihak kepolisian mendatangi rumahnya, mereka menemukan hampir 1.000 lipstik, pakaian, tas, dan parfum. Sebagian besar barang-barang tersebut masih belum dibuka dan bahkan beberapa pakaian hanya dipakai sekali karena ingin dipamerkan di media sosial.

"Aku tak tahan untuk membeli semua itu saat melihatnya di internet. Belanja online membuat adrenalinku terpacu." (Anonim): South China Morning Post, (2017).

Sudah cukup banyak berita-berita yang memberitakan orang-orang yang terjebak dalam permasalahan keuangan dikarenakan nafsu belanjanya yang tidak terkendali.

Tidak sedikit juga diantaranya berakhir dengan konflik rumah tangga hingga berujung kepada perceraian.

Bahkan hingga melakukan perbuatan kriminal dalam upayanya untuk mengatasi permasalahan keuangan yang dihadapinya atau hanya untuk sekedar memenuhi nafsu belanjanya.

Berita di awal artikel ini hanyalah satu di antaranya.

Oniomania, Sophaholic, Recreational Shoppers dan Compulsive Buying Disorder (CBD) adalah istilah-istilah yang umumnya digunakan untuk penyakit yang sama, kecanduan belanja.

Iya, secara psikologi kecanduan ini dikategorikan sebagai penyakit kejiwaan, dengan tingkatan mild, moderate hingga severe.

WHO memasukkan kategori gangguan kejiwaan ini ke dalam International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems 10th Revision (ICD-10), Chapter V, dalam Block F00-F99.

Top Ten Markets for Recreational Shopping (ACNielsen, 2006): Hong Kong, 93%. Indonesia, 93%. Singapore, 90%. South Korea, 89% . Philippines, 88%. Malaysia, 88%. Thailand, 86%. United Arab Emirates, 84%. China, 84% . Taiwan, 83%.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline