Pelayanan kesehatan, khususnya keperawatan, tidak hanya berfokus pada aspek medis dan teknis, tetap ini juga menekankan dimensi kemanusiaan. Di daerah perbatasan seperti Krayan, Nunukan -- Kalimantan Utara, perawat menghadapi tantangan berupa keterbatasan fasilitas, akses transportasi, serta keragaman budaya dan agama masyarakat. Dalam kondisi tersebut, nilai agama, moral, dan etika memiliki peranan penting untuk membangun pelayanan keperawatan yang berkualitas, berkeadilan, serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal.
Peran Agama dalam Pelayanan Keperawatan
1. Motivasi pengabdian: Perawat terdorong untuk melayani dengan penuh kasih, kesabaran, dan ikhlas, meskipun dalam kondisi sulit.
2. Menghormati keyakinan pasien: Perawat perlu menghargai praktik ibadah, pantangan makanan, atau ritual keagamaan pasien.
3. Resiliensi spiritual: Keimanan menjadi kekuatan batin bagi perawat maupun pasien untuk menghadapi ke terbatasan dan proses penyembuhan.
Peran Moral dalam Pelayanan Keperawatan
1. Kepedulian sosial: Perawat hadir sebagai ujung tombak kesehatan di masyarakat terpencil.
2. Tanggung jawab: Pelayanan dilakukan dengan mengutamakan keselamatan pasien walaupun
3. sarana dan prasarana terbatas.
4. Integritas: Menjaga kepercayaan masyarakat dengan sikap jujur, konsisten, dan adil.
Peran Etika dalam Pelayanan Keperawatan