Lihat ke Halaman Asli

Aidhil Pratama

TERVERIFIKASI

ASN | Narablog

Agentic AI Bukan Sekedar Asisten, Ini Resikonya

Diperbarui: 23 Agustus 2025   23:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi artificial intelligence. (SHUTTERSTOCK/SUPATMAN via Kompas.com)

Banyak orang bicara soal era baru AI. AI adalah singkatan dari kecerdasan buatan. Nama teknologi baru itu Agentic AI.

Ini adalah jenis AI yang bisa bertindak mandiri. Ia bisa membuat rencana secara mandiri.

Ia juga bisa mengambil inisiatif sendiri. AI ini tidak lagi menunggu perintah manusia.

Konsep kerja AI ini sangat sederhana. Manusia hanya memberinya sebuah tujuan.

Lalu ia akan mencari cara terbaiknya. Ia melakukannya untuk mencapai tujuan itu (Google Cloud; IBM).

Google Gemini adalah salah satu contohnya. LangGraph juga menjadi contoh pengembangan ini. Keduanya menunjukkan arah pengembangan teknologi AI.

Terdengar seperti lompatan besar dari teknologi kita. Selama ini, AI adalah asisten patuh.

Kita suruh A, ia kerjakan A. Tapi AI mandiri ini sangat berbeda.

Banyak orang merasa sangat antusias. Katanya, hidup akan jadi jauh lebih mudah. Semua urusan rumit dapat diserahkan.

Urusan itu misalnya perencanaan perjalanan. Atau juga untuk melakukan riset pasar. Semuanya bisa diserahkan penuh pada AI.

Namun kita harus berhenti sejenak. Kita perlu melihatnya lebih dalam. Apakah antusiasme ini sudah memperhitungkan semua aspek?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline