Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Agentic AI Bukan Sekedar Asisten, Ini Resikonya

24 Agustus 2025   07:00 Diperbarui: 23 Agustus 2025   23:01 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi artificial intelligence. (SHUTTERSTOCK/SUPATMAN via Kompas.com)

Sebab perubahan teknologi jarang terjadi instan. Prosesnya tidak semudah membalik telapak tangan.

Sering kali, prosesnya lambat penuh masalah. Garis antara AI patuh dan mandiri.

Sebenarnya garis itu tidak begitu jelas. Keduanya lebih mirip sebuah rentang.

Bukan seperti saklar mati dan hidup. Saklar itu tidak bisa langsung dinyalakan.

Kita juga perlu melihat risiko yang ada. Kita harus melihatnya dengan lebih jernih. Orang sering membayangkan risiko yang dramatis.

Misalnya AI menjadi jahat seperti film. Atau AI membuat kesalahan fatal sekali. Tentu itu adalah sebuah kemungkinan.

Tapi ada risiko lain yang lebih dekat. Risiko itu lebih sunyi dan nyata. Risiko itu bisa terjadi dalam waktu dekat.

Risiko itu adalah soal tanggung jawab. Ini adalah sebuah area abu-abu.

Misalkan AI salah mengambil keputusan bisnis. Lalu perusahaan rugi sangat besar. Siapa yang harus bertanggung jawab hukum?

Apakah penggunanya yang harus bertanggung jawab? Ataukah perusahaan teknologi yang membuatnya? Hukum sekarang belum siap menjawabnya (Senna Labs).

Ini adalah kekosongan regulasi sangat berbahaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun