Lihat ke Halaman Asli

Aidhil Pratama

TERVERIFIKASI

ASN | Narablog

Membentuk Karakter Anak dengan Disiplin Positif

Diperbarui: 28 Februari 2025   19:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi mendisiplinkan anak. (bbevren via Kompas.com)

Pelajari bagaimana disiplin positif dapat membentuk karakter anak dan mempererat hubungan orang tua-anak.

Pernah nggak kamu merasa frustasi karena anak nggak mau dengerin? Meski sudah diingatkan berkali-kali, kok rasanya percuma, ya? 

Semua orang tua pasti pengen yang terbaik untuk anaknya, termasuk dalam mendidik mereka. Tapi kadang kita buru-buru pilih cara yang lebih cepat, seperti hukuman fisik atau kata-kata keras.

Padahal, kita tahu kalau cara-cara itu justru bisa bikin anak jadi terganggu. Anak bisa jadi punya masalah psikologis dan emosi yang nggak sehat. Jadi, kenapa nggak coba pendekatan disiplin positif saja?

Kesalahan Umum dalam Disiplin Anak

Banyak orang tua merasa putus asa dan ingin cepat mendisiplinkan anak. Mereka berharap anak bisa berubah instan. 

Sayangnya, banyak yang memilih hukuman fisik atau kata-kata keras. Tapi, apakah itu efektif dalam jangka panjang? Ternyata, tidak.

Hukuman fisik, seperti memukul, bisa berdampak buruk. 

Penelitian dari Australian Child Protection menunjukkan, anak yang sering dihukum fisik bisa mengalami depresi dan kecemasan saat dewasa. Mereka juga lebih agresif dan kesulitan bersosialisasi.

Begitu juga dengan hukuman verbal. Kata-kata kasar malah menghambat komunikasi antara orang tua dan anak. 

Menurut Physician's Weekly, anak yang sering dihukum verbal cenderung kesulitan berbicara dengan orang tua.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline