Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Membentuk Karakter Anak dengan Disiplin Positif

28 Februari 2025   21:00 Diperbarui: 28 Februari 2025   19:15 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mendisiplinkan anak. (bbevren via Kompas.com)

Pelajari bagaimana disiplin positif dapat membentuk karakter anak dan mempererat hubungan orang tua-anak.

Pernah nggak kamu merasa frustasi karena anak nggak mau dengerin? Meski sudah diingatkan berkali-kali, kok rasanya percuma, ya? 

Semua orang tua pasti pengen yang terbaik untuk anaknya, termasuk dalam mendidik mereka. Tapi kadang kita buru-buru pilih cara yang lebih cepat, seperti hukuman fisik atau kata-kata keras.

Padahal, kita tahu kalau cara-cara itu justru bisa bikin anak jadi terganggu. Anak bisa jadi punya masalah psikologis dan emosi yang nggak sehat. Jadi, kenapa nggak coba pendekatan disiplin positif saja?

Kesalahan Umum dalam Disiplin Anak

Banyak orang tua merasa putus asa dan ingin cepat mendisiplinkan anak. Mereka berharap anak bisa berubah instan. 

Sayangnya, banyak yang memilih hukuman fisik atau kata-kata keras. Tapi, apakah itu efektif dalam jangka panjang? Ternyata, tidak.

Hukuman fisik, seperti memukul, bisa berdampak buruk. 

Penelitian dari Australian Child Protection menunjukkan, anak yang sering dihukum fisik bisa mengalami depresi dan kecemasan saat dewasa. Mereka juga lebih agresif dan kesulitan bersosialisasi.

Begitu juga dengan hukuman verbal. Kata-kata kasar malah menghambat komunikasi antara orang tua dan anak. 

Menurut Physician's Weekly, anak yang sering dihukum verbal cenderung kesulitan berbicara dengan orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun