Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Fikrulloh

blogger yang nurut

Arti Lagu Hati-hati di Jalan dari Tulus yang Viral di Media

Diperbarui: 14 Maret 2022   15:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Lagu ini bercerita mengenai hubungan pertalian cinta yang sebetulnya telah berasa sama-sama pas tetapi tidak ditakdirkan berjodoh. Ingin usaha dan memaksakan seperti apa saja , bila memanglah tidak berjodoh ya ingin bagaimana kembali? Untuk kelengkapannya, silahkan baca sampai akhir yak!

Lagu ini launching di tanggal 3 Maret 2022 di saluran Youtube Ikhlas, yang cuman dalam kurun waktu sekian hari saja telah memperoleh beberapa ratus ribu viewers dan viral di kelompok Youtube Musik, bersama dengan lagu yang lain di album Manusia, seperti Jatuh Sukai, Diri, dan Tujuh Belas. Lagu ini begitu enak di dengar, dengan alunan ciri khas Ikhlas yang arti dibalik lagunya selalu mengagumkan.

Arti Lagu Hati-hati di Jalan

Kemungkinan kamu sangat ingin tahu dan selekasnya ingin tahu lagu Ikhlas yang dengan judul Berhati-hati di Jalan ini sebetulnya bercerita mengenai apa? Tidak perlu risau, karena kesempatan ini akan temanimu membedah arti dibalik lirik lagu Berhati-hati di Jalan. Langsung saja, silahkan kita awali ulasannya dari bait pertama!

1. Bait "Analisis Lirik Lagu Hati-Hati di Jalan dari Tulus - Seperti yang kau cari"

Di bagian awalnya lagu Hati-Hati di Jalan ini berisikan mengenai sebuah pengakuan jika jaman dulu awalnya tatap muka mereka (sepasang pacar) karena takdir, yang di mana pernah menjelaskan jika masing-masing pada mereka ialah figur yang sejauh ini dicari-cari.

Pokoknya dia (figur khusus dalam lagu ini) menyesal karena pernah mengucapkan syukur menyukainya (bekas pacar). Bukan tujuannya gimana-gimana, tetapi kelihatannya memang semacam itu. Pernah sama-sama mengucapkan terima kasih atas kedatangan figur yang (ucapnya) sama sesuai persyaratan, tetapi endingnya tidak sesuai dengan keinginan, masih tetap pisah meskipun sama-sama pas.

2. Bait "Kukira kita asam dan garam - Kisah yang ternyata tak seindah itu"

Belanga dalam KBBI memilik makna kuali besar yang dari tanah untuk menyayur (membuat sayur). Asam dan garam memang dua elemen yang lain, tetapi menjadi satu dalam suatu masakan (sajian) yang menjadi makanan yang begitu nikmat (bila pintar memprosesnya).

Tetapi kenyataannya berlainan, tidak sama semacam itu, karena pada akirnya tidak bersatu atau bersatu tetapi pisah keduanya.

3. Bait "Kasih sayangmu membekas - Kita tak bersama

Lalu bertanya ke nasib, mengenai mengapa hubungan (pertalian cinta) dapat stop dan pisah. Walau sebenarnya telah sama-sama menyukai, sama-sama pahami, dan saling-salingan yang lain dengan arah kebersama-samaan. Sirna sudah semuanya keinginan, saat sadar jika realitanya tidak dapat bersama kembali.

4. Bait "Semoga rindu ini menghilang - Akan adakah lagi yang sepertimu"

Mengharap jika hati rindunya lenyap, karena kangen cuman akan usai lara saat endingnya tidak dapat sehabis sama yang dicita. Lantas berkeyakinan dengan asumsi beberapa orang, jika waktulah yang hendak mengobati semua.

Karena masih inginkannya (bekas), dia juga masih mengharap mendapati yang kelihatannya (bekas) walaupun dengan figur yang lain. Karena mungkin sefrekuensi, hingga ingin bercakap nikmat, jalanan nyaman, bergurau asyik, dan sebagainya. Kadang, seorang akan kelihatan lebih memanjakan mata saat dengan status "bekas". Wkwk, lanjut!

Di bagian reff lagu Hati-Hati di Jalan punya Ikhlas ini bercerita mengenai seorang yang sedih, memandang jika semuanya yang direncanakan (dalam hubungan pertalian cinta) akan berjalan mulus sebab menganggap banyak memiliki kesesuaian. Tetapi, kenyataannya tidak, karena pada akhirannya "putus" juga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline