Lihat ke Halaman Asli

Agussalim Ibnu Hamzah

Historia Magistra Vitae

Kasus Gus Fuad Plered Hina Guru Tua Ingatkan Kita Akhlak kepada Ulama

Diperbarui: 15 April 2025   15:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari kiri ke kanan: Gubernur Sulawesi Tengah, Guru Tua dan Gus Fuad Plered saat menyatakan permohonan maaf (Sumber: MPH Chanel)

Sejarah berulang? Tentu yang dimaksud di sini adalah berulangnya peristiwa yang mirip atau berulangnya pola yang sama.

Kita mungkin masih ingat kasus yang menimpa Gus Miftah pada awal Desember 2024 saat pendakwah ini bermaksud mencandai penjual es teh bernama Sunhaji. Candaan yang dianggap berlebihan karena disertai dengan kata "goblok" itu bukan hanya menyebabkan Gus Miftah harus meminta maaf. Ia bahkan sampai ditegur oleh Presiden Prabowo dan akhirnya mengundurkan diri sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Umat Beragama karena desakan masyarakat termasuk dalam bentuk petisi.

Hanya berselang tiga bulan, sejarah itu berulang saat Muhammad Fuad Riyadi (Gus Fuad Plered) atau disingkat juga GFP dianggap melakukan penghinaan terhadap Guru Tua, ulama yang sangat dihormati terutama oleh masyarakat Muslim di Sulawesi Tengah bahkan di kawasan Timur Indonesia. Guru Tua yang merupakan sapaan akrab dari Habib Muhammad Idrus bin Salim al-Jufri adalah ulama yang berjasa menyebarkan Islam khususnya di Sulawesi Tengah. Ia juga merupakan pendiri lembaga pendidikan Al-Khairat di Palu dan hingga kini telah memiliki lebih dari 1.500 cabang yang tersebar terutama di Sulawesi, Kalimantan, Maluku hingga Papua.

Ulama yang pernah merasakan dikurung dalam penjara Jepang dan disebut sebagai pengusul warna bendera merah dan putih ini pernah mendapatkan Tanda kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana (2010). Mengutip Wikipedia, Bintang Mahaputera Adipradana adalah kelas kedua dari tanda kehormatan Bintang Mahaputera. Sebagai kelas dari Bintang Mahaputera, bintang ini diberikan kepada mereka yang secara luar biasa menjaga keutuhan, kelangsungan, dan kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di antara ulama yang sebelumnya pernah dianugerahi Bintang Mahaputera Adipradana adalah K.H. Mas Mansoer (1961), Syekh Yusuf al-Makassari (1995), K.H. Noer Ali (2006), K.H. Abdul Halim Majalengka (2008), K.H. Ahmad Sanusi (2009), K.H. Ma'ruf Amin (2014) dan K.H. Hasyim Muzadi (2017).

Memprotes Pengusulan Guru Tua sebagai Pahlawan Nasional

Apa sesungguhnya yang terjadi antara Gus Fuad Plered dengan Guru Tua?

Kata-kata yang dianggap menghina dari Gus Fuad Plered berawal dari adanya rencana Kementerian Sosial memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Guru Tua. Gus Fuad Plered merasa bahwa ulama keturunan Yaman ini tidak pantas mendapat gelar tersebut dengan alasan tidak didukung oleh fakta sejarah. Menurutnya, Guru Tua tidak memiliki peranan dalam perjuangan kemerdekaan termasuk berjasa dalam pengusulan warna merah putih untuk bendera kebangsaan Indonesia.

Gus Fuad Plered kemudian memperingatkan Kementerian Sosial yang dipimpin oleh Menteri Syaifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul agar mempertimbangkan pemberian gelar pahlawan nasional untuk Guru Tua. Ia lantas mencoba mengutip ayat Al-Quran tentang kaum Yahudi yang dilaknat oleh Allah dengan mengutuk mereka menjadi monyet yang hina karena telah membuat rekayasa. Lantas kata "monyet" tersebut dilekatkan dalam pernyataan Gus Fuad Plered saat menyinggung sosok Guru Tua.

Menuai Kecaman

Pernyataan Gus Fuad Plered yang disertai dengan kata "monyet" yang dianggap menghina sosok Guru Tua telah menyebar melalui media sosial bahkan menjadi salah satu konten yang viral bertepatan dengan momen puasa Ramadan 1446 H/Maret 2025 M. Desakan agar ia menyatakan permohonan maaf di depan umum terutama dilayangkan oleh Pengurus Besar (PB) Al-Khairat. Mereka bahkan mengancam jika dalam waktu 1 x 24 jam, ia tidak memohon maaf maka mereka akan membawa masalah ini ke jalur hukum. Bukan hanya desakan meminta maaf dari lembaga Al-Khairat, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Riziq Shihab sampai-sampai mendeklarasikan perang terhadap Gus Fuad Plered.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline