Lihat ke Halaman Asli

Agustina Purwantini

TERVERIFIKASI

Kerja di dunia penerbitan dan dunia lain yang terkait dengan aktivitas tulis-menulis

Strategi Bisa Menonton Wayang Wong Bersama Sultan HB X di Kraton Yogyakarta

Diperbarui: 6 Maret 2023   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pak Sutradara sedang diperkenalkan oleh MC (Dokpri Agustina)

Pada Sabtu malam tanggal 4 Maret 2023 lalu, saya dan dua punggawa Komunitas #purapurajogging kembali beruntung bisa mendapatkan kesempatan untuk nonton pertunjukan wayang wong. Menontonnya bersama Sri Sultan Hamengku Bawono ka 10 (Sultan HB X). Lokasinya di Kompleks Kedhaton Kagungan nDalem Bangsal Srimanganti Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Pertunjukan wayang wong (wayang orang) tersebut digelar dalam rangka Pembukaan Pameran Temporer "NARAWANDIRA: Keraton, Alam, dan Kontinuitas".

Adapun pameran diselenggarakan untuk mangayubagya Tingalan Jumenengan Dalem Sri Sultan HB X yang ke-34. Perlu diketahui, angka 34 ini dalam itungan tahun Masehi. Bukan berdasarkan tahun Jawa.

"Jumenengan Prabu Kresna" adalah lakon pertunjukan wayang wong yang kami tonton. Lalu, apa isi ceritanya?

 

Sebelum pentas dimulai, sesaat sebelum Ngarsa Dalem memasuki area Bangsal Srimanganti, sang sutradara mengungkapkan bahwa "Jumenengan Prabu Kresna" adalah kisah tentang perjalanan Narayana hingga berhasil mendapatkan Negara Dwarawati dan sekaligus menjadi rajanya.

Setelah menjadi Raja Dwarawati, Narayana pun berganti nama menjadi Prabu Kresna. Di kemudian hari dia terkenal sebagai raja yang penuh rasa welas asih. Senantiasa mampu mengayomi rakyatnya.

Perlu diketahui bahwa Prabu Kresna adalah titisan Dewa Wisnu. Sementara Dewa Wisnu merupakan dewa yang tugas utamanya memelihara. Nah, inilah alasan sutradara memilih lakon "Jumenengan Prabu Kresna".

Tugas Dewa Wisnu sebagai pemelihara sangat selaras dengan tema pameran, yaitu "NARAWANDIRA: Keraton, Alam, dan Kontinuitas".

NARA berarti 'manusia', 'pemimpin'. WANDIRA berarti 'pohon beringin',  "pohon hayat', pohon yang menghubungkan ketiga dunia. Jadi, peranan manusia dalam menjaga atau memelihara kelestarian alam hingga hari ini adalah titik berat NARAWANDIRA.

Memang ada benang merahnya 'kan dengan Dewa Wisnu? Yang kemudian menitis pada Prabu Kresna.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline