Lihat ke Halaman Asli

Sejenak Kupejamkan Mata

Diperbarui: 11 Juni 2021   09:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sejenak ku pejamkan mata..
Melihat apa yang tak bisa kulihat
Kulepaskan semua peluhku
Dalam pelukanMu yang mesra pagi ini
Yang menusuk menghembuskan nafas..
Hingga ku bernafas sampai detik ini..
Syukur terucap pada sangat Alam
Menyapa lewat pesan burung di atas gedung ini..
Pada burung besi yang datang dan pergi..
Saat ku menutup mata
Ku dengar bisikanmu yang manja...
Kupasrahkan lelahku pada dinginnya pagi..
Dalam setetes harapan yang ku tanamkan
Hingga menyejukkan pagi
Membakar jiwa yang beku menaklukkan rapatnya bulu mata ini..
Dan..
Jangan kau buka dulu..
Cobalah pertajam jiwamu.. Hatimu yang terselimuti tebalnya kabut kemalasan..
Hancurkan hingga ragamu bergairah..
Tuk membuka dan menatap hari esok lebih cemerlang..
Terimakasih pagi kau ajak aku pejamkan mata ini ..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline