Lihat ke Halaman Asli

Info Positif Negeri

Tetap berpikir positif

Selamat Hari Maritim Nasional Laut Sebagai Pemersatu, Bukan Sekadar Pembatas

Diperbarui: 25 September 2025   10:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol. Dr. Sandi Nugroho, S.I.K., S.H., M.Hum.,


Jakarta - Hari Maritim Nasional adalah momen untuk merenung dan bertindak. Ucapan selamat dari Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol. Dr. Sandi Nugroho, S.I.K., S.H., M.Hum., mengingatkan kita pada satu kebenaran sederhana namun kuat: sebagai negara kepulauan, Indonesia tidak boleh lagi memandang laut hanya sebagai batas geografis --- laut adalah nadi yang menghidupi, menyatukan, dan menentukan masa depan bangsa.

Laut menyimpan beragam potensi: dari sumber daya hayati dan energi, jalur perdagangan internasional, hingga ruang bagi budaya dan kehidupan masyarakat pesisir. Namun potensi itu tidak akan memberi manfaat jika kita terus mengabaikan tanggung jawab bersama: menjaga kelestarian ekosistem, menegakkan hukum di wilayah laut, dan membangun infrastruktur yang adil bagi seluruh daerah kepulauan. Kesadaran akan potensi kemaritiman harus diimbangi oleh tindakan nyata --- pengelolaan berkelanjutan, pengawasan yang efektif, dan kolaborasi lintas sektor.

Sebagai institusi yang menjaga stabilitas dan keamanan, Polri memiliki peran strategis dalam menjamin keselamatan berlayar, menindak praktik ilegal di laut, dan mengedukasi publik tentang pentingnya kedaulatan maritim. Namun peran ini tidak berdiri sendiri. Pemerintah daerah, dunia usaha, akademisi, komunitas nelayan, dan seluruh warga negara harus bekerja sama. Ketika penegakan hukum berpadu dengan kebijakan ekonomi yang berpihak pada masyarakat pesisir, ketika riset ilmiah menjadi dasar pengambilan keputusan, maka laut bukan hanya aman --- laut menjadi sumber kesejahteraan.

Penting juga kita sadari dimensi kebudayaan laut. Tradisi pelayaran, kearifan lokal tentang musim dan arus, serta nilai-nilai gotong royong masyarakat pesisir adalah modal sosial yang tak ternilai. Melindungi laut berarti merawat cara hidup yang telah membentuk identitas banyak komunitas di Nusantara. Menguatkan pendidikan maritim di sekolah dan membuka ruang dialog antar generasi adalah langkah kecil yang krusial untuk mempertahankan warisan ini.

Di sisi lingkungan, ancaman seperti pencemaran, penangkapan ikan berlebih, dan perubahan iklim menuntut respons cepat dan sistemik. Konservasi kawasan pesisir dan laut, penerapan praktik perikanan berkelanjutan, serta pengurangan sampah plastik harus menjadi prioritas kolektif. Ini bukan hanya soal menjaga keindahan alam --- ini soal memastikan sumber nafkah jutaan orang dan menjaga kestabilan ekosistem yang menopang kehidupan di darat maupun laut.

Hari Maritim Nasional adalah panggilan untuk bertindak: memperkuat pengawasan, memperluas literasi maritim, memperbaiki kesejahteraan masyarakat pesisir, dan menjaga lingkungan laut untuk generasi mendatang. Mari jadikan momentum ini untuk menyusun langkah-langkah konkret---bukan sekadar seremonial---yang mengikat seluruh elemen bangsa dalam visi kemaritiman yang adil, aman, dan berkelanjutan.

Akhir kata, mari kita hayati pesan sederhana tetapi mendalam ini: laut bukan hanya pemisah, tetapi pemersatu bangsa. Dengan kesadaran kolektif dan kerja nyata, Indonesia akan mampu memanen manfaat lautnya secara bertanggung jawab --- demi kedaulatan, kesejahteraan, dan masa depan anak-cucu kita. Selamat Hari Maritim Nasional.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline