Lihat ke Halaman Asli

Brader Yefta

TERVERIFIKASI

Menulis untuk berbagi

4 Potensi Bahaya WAG Informal Networking di Tempat Kerja

Diperbarui: 27 September 2020   19:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber:tribunnnews.com

Just Sharing

Di Bulan Oktober 2019 lalu, saya mengikuti pelatihan seminar kewirausahaan di Surabaya, Jawa Timur. Masing -masing kantor cabang mengirimkan dua orang perwakilan. Jadi saya bersama salah satu rekan yang berbeda divisi, hadir sebagai peserta. 

Trainingnya selama dua hari. Pembicaranya  adalah seorang yang sudah malang melintang di dunia perbankan dengan jabatan yang lumayan 'wah', meski usianya masih di bawah 42 tahun.

Garis besar yang dibahas adalah mengenai tantangan sektor jasa keuangan (perbankan, multifinance dan lembaga pembiayaan ) dan bagaimana beradaptasi dengan  digitalisasi. Nasabah atau calon nasabah sudah tak lagi rutin ke kantor untuk layanan jasa finansial. Hampir semuanya ngikutin lagunya Om Saykoji , Online Online. 

Ada banyak ilmu dan kiat dari pengalaman yang di bagikan pada para peserta. Namun ada satu, yang saya baru nyadar alias ngeh, ketika dibahas soal: Informal Networking.

Informal networking (IN), sesuai pengertian sederhananya dalam Bahasa Inggris, adalah jaringan tak formal di tempat bekerja. Berbeda dengan struktur atau jejaring atasan bawahan atau pimpinan dengan tim nya, yang umumnya  dibentuk oleh manajemen berdasarkan kebijakan perusahan atau tata kelola pegawai di institusi. 

IN adalah jaringan antarkaryawan, yang secara sukarela bergabung atau ditarik untuk bergabung, tanpa adanya keharusan atau memo dari atasan (manajemen). IN dibentuk sendiri oleh karyawan atau sekelompok pekerja dengan tujuan dan maksud tertentu, tanpa sepengetahuan atasan dan manajemen. 

Dari kita untuk kita. Mungkin bisa dimaknai seperti itu. IN berdiri di luar kebijakan kantor namun tetap memantau kebijakan dan kondisi di internal perusahaan atau institusi, dan dampaknya terhadap kebutuhan dan keinginan mereka yang terlibat (berada di dalam IN).

Ciri -Ciri IN: 

1. Ada penggagas merekrut anggota

Ini bisa hanya seorang, namun bisa juga sebuah tim yang terdiri beberapa orang.  Umumnya mereka  punya pengaruh dalam tanda kutip. Baik terhadap orang -orang yang diundang masuk,  atau memang sudah punya jabatan tertentu di bawah level atasan langsungnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline