Lihat ke Halaman Asli

Adi Novianto Widjaya

Audentes Fortuna Iuvat

Akulturasi Budaya: Kisah Kuliner India - Indonesia

Diperbarui: 12 September 2025   13:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Massaman curry in a frying pan with spices on the cement floor. (Sumber: Freepik Jcomp)

Hubungan antara India dan Indonesia tidak hanya terjalin karena kepentingan politik dan ekonomi saja, melainkan banyak aspek yang relevan yang membuat hubungan kedua bangsa ini menjadi lebih erat, contohnya seperti pada hubungan agama, budaya, bahkan hingga kuliner.

Sejak awal abad Masehi, pedagang yang berasal dari tanah India telah berlabuh di Nusantara. Mereka membawa rempah, teknik memasak, serta tradisi kuliner mereka. Sehingga lambat laun akibat interaksi yang terjadi antara masyarakat lokal dengan pendatang dari tanah India, menghasilkan suatu akulturasi khususnya pada bidang kuliner.

Tanah India kaya akan rempah. Melalui jalur perdagangan maritim antara Gujarat, Benggala, dan pesisir Sumatra -- Jawa mempertemukan banyak rempah dari tanah India seperti kunyit, kapulaga, ketumbar, jintan, hingga kayu manis yang kemudian pengolahannya dipadukan dengan hasil bumi masyarakat lokal seperti kelapa, cabai, hingga daun pandan, sehingga menghasilkan cita rasa khas Indonesia. Hal tersebut tampak jelas dalam berbagai masakan khas Indonesia yang sangat kaya akan rempah seperti gulai, kari, hingga rendang.

Terdapat kesamaan pada jenis makanan khas India dan Indonesia imbas pengaruh bumbu dalam masakan yang berasal dari perpaduan rempah kedua bangsa. Contohnya adalah kari dan gulai. Kari berasal dari Bahasa Tamil yang memiliki arti saus. Lalu di Indonesia sendiri, kari tersebut diadaptasi oleh masyarakat lokal dan berkembang menjadi gulai, dengan ciri khas tambahan santan. Selain itu, cemilan khas Indonesia martabak juga merupakan adaptasi dari "murtabak" yang dibawa oleh pedagang Muslim India -- Yaman, yang juga mirip dengan Paratha, hidangan khas dari India bagian Utara. Begitu juga dengan minuman rempah. Minuman seperti wedang jahe, bandrek, hingga bajigur memiliki kedekatan atau kesamaan dengan minuman khas India yaitu masala chai, yang sama -- sama terbuat dari rempah seperti jahe, cengkeh, hingga kayu manis.

Selain kesamaan pada jenis makanannya, terdapat juga kesamaan pada filosofi serta tradisi konsumsi makananan tersebut. Salah satunya adalah filosofi vegetarianisme. Tradisi Hindu dan Jain mengedepankan makanan nabati untuk dikonsumsi juga dapat ditemukan pada beberapa daerah dan komunitas di Indonesia. Meskipun tidak sepenuhnya vegetarian, namun di daerah Jawa -- Bali kerap menggunakan bahan nabati sebagai hidangan utamanya. Selain itu, India memiliki tradisi Ayurveda yang menekankan kesehatan lewat makanan, atau makanan menjadi sumber kesehatan. Konsep ini serupa dengan jamu tradisional khas Indonesia.

Meski tradisi kuliner dipengaruhi oleh pendatang dari daerah lain, salah satunya India, namun tetap kuliner Indonesia tidak sekedar menyalin. Karena pada dasarnya rempah -- rempah atau bumbu -- bumbu tumbuh subur di Indonesia, namun pengaruh dari luar tersebut diadaptasi menyesuaikan dengan bahan serta cita rasa khas masyarakat lokal. Contohnya seperti di Indonesia sering menggunakan santan kelapa karena kelapa lebih melimpah di Indonesia. Lalu cabai lokal menghasilkan cita rasa yang lebih pedas, dan lebih cocok dengan lidah masyarakat lokal. Kemudian bahan -- bahan lokal seperti petai, kelapa dan lainnya juga dapat berpadu pada resep makanan dari luar untuk dimodifikasi sesuai cita rasa dan selera masyarakat lokal.

Dari para pedagang di masa lampau, hingga makanan India-Indonesia yang masih disajikan hingga saat ini, menunjukkan bahwa hubungan kuliner India dengan Indonesia adalah bukti konkret bahwa makanan bukan hanya sekedar pemenuhan kebutuhan, namun juga sarana pertukaran budaya. Kedekatan inilah yang menghasilkan ragam hidangan untuk memperkaya identitas kuliner Nusantara.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline