Lihat ke Halaman Asli

Abdul Wahid Azar

TERVERIFIKASI

Penulis Buku Non Fiksi (BNSP)

Demokrat di Persimpangan, Antara Reformasi nyata atau Kemunduran Politik

Diperbarui: 25 Februari 2025   18:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konggres Partai Demokrat 2025 (Kompas.com)

Sejarah Partai Demokrat

Partai Demokrat lahir dengan semangat perubahan dan modernisasi politik Indonesia. Sejak didirikan pada tahun 2001, partai ini menjadi salah satu kekuatan utama dalam politik nasional, terutama setelah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berhasil memenangkan pemilu presiden dua kali berturut-turut. 

Namun, kejayaan itu perlahan memudar setelah kepemimpinan SBY berakhir pada 2014. Alih-alih berkembang menjadi partai dengan sistem kaderisasi yang solid, Demokrat semakin terjebak dalam bayang-bayang politik dinasti yang menghambat regenerasi kepemimpinan.

Perolehan Kursi DPR yang Terus Merosot

Tren penurunan kursi DPR yang dialami Demokrat adalah cerminan dari kehilangan daya saing partai ini di mata pemilih. Data pemilu mencerminkan realitas tersebut:

Pemilu 2009: 148 kursi (20,85%)

Pemilu 2014: 61 kursi (10,19%)

Pemilu 2019: 54 kursi (7,77%)

Pemilu 2024: 44 kursi (6,99%)

Fakta ini menunjukkan bahwa Demokrat gagal beradaptasi dengan perubahan dinamika politik. 

Tidak adanya inovasi dalam strategi, lemahnya kaderisasi, dan dominasi kepemimpinan keluarga Yudhoyono membuat partai ini kehilangan relevansi. Jika tidak ada langkah konkret, Demokrat bukan hanya akan menjadi partai menengah, tetapi bisa tersingkir dari persaingan politik nasional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline