Artificial Intelligence atau AI merupakan teknologi yang sering kita temui di berbagai bidang, termasuk seni. Berkat cara prosesnya, perkembangan AI terasa sangat cepat dimana permintaan pengguna dapat dihasilkan secara cepat dan rinci. Para seniman, yang awalnya menertawakan kinerja DALL-E beberapa tahun lalu, menjadi ketar-ketir melihat seni digital buatan AI mirip dengan gaya seni yang beredar di internet maupun seniman terkenal seperti. AI yang bekerja secara digital memunculkan pertanyaan mengenai dampaknya bagi yang di luar jaringan. Jika membahas seni tentu merujuk pada yang menggunakan media dan teknik tradisional.
Terdapat faktor yang dapat membuat suatu hal sulit untuk digantikan sepenuhnya. Selain perangkat dan media yang konvensional, seni rupa tradisional memiliki kualitas dan nilai moral yang ditanamkan selama proses pembuatannya. Para seniman terkenal seperti Salvador Dali telah menyatakan bahwa manusia, selaku pembuat, diciptakan memiliki akal, perasaan dan kreativitas tak terbatas sehingga mereka mengungkapkannya lewat seni yang bernilai subjektif dan beragam wujudnya. Tak lupa juga seni tradisional berbentuk tiga dimensi dan tekstur yang dibuat oleh media maupun tangan seniman itu sendiri bisa menjadi penyangga identitasnya.
Eksistensi seni tradisional tidak akan mudah hilang. Meskipun demikian, kita tak akan bisa terlepas oleh kenyataan bahwa dunia modern serba instan dan pragmatis membuat orang kurang mengapresiasi seni dan lebih memilih seni AI.Hal ini ditandai beredarnya seni AI di media periklanan dan sosial media. Karena itu, keberadaan seni AI tidak hanya menjadi tantangan bagi para seniman digital, tetapi juga bagi para seniman tradisional. Pemanfaatan sisi positif teknologi sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tetap apresiasi dan berempati terhadap seni dan senimannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI