Lihat ke Halaman Asli

Dwisya Ayu Wanthy Syabdilla

Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah, Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam

Meleburkan Ibadah dan Kebaikan Sosial Melalui Qurban

Diperbarui: 18 April 2025   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTIJCqQ3llJeAIBdDPe5sOS_R7sK_j_TU1stqHxfNCw-ncseUNIvd8ukxM&s

Idul Kurban, atau Idul Adha, adalah salah satu hari besar dalam Islam yang diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Ibadah kurban merupakan syariat yang sarat makna, baik dari sisi spiritual maupun sosial. Melalui peristiwa kurban yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS dan putranya Ismail AS, umat Islam diajak untuk memahami arti sejati dari keikhlasan, pengorbanan, serta kepedulian terhadap sesama.

Kiranya kehadiran Idul Kurban tidak bergantung pada waktu. Menurut harapan kami, ada beberapa yang akan memberikan sumbangan yang berarti meringankan penderitaan masyarakat umum. Sebagai bangsa besar yang akan membentuk daya alam, kita sudah terhina dan kehilangan harkat dan martabat sebagai bangsa yang terhormat. Oleh karena itu, pembangunan yang telah berlangsung selama tiga tahun ini cukup berat, dan lebur berantakan hanya dilakukan dalam satu kali pertemuan. Oleh karena itu, negara "donor" yang umumnya pamrih membiayai pembangunan yang diselesaikan dengan darah, keringat, dan air mata rakyat.

Idul Adha disebut juga Idul Kurban. Disebut demikian karena umat Islam pada saat itu, bagi yang mampu, memotong hewan ternak berupa sapi atau kambing dan sejenisnya sebagai lambang ketakwaan dan kepatuhan terhadap perintah Allah.

Pesan spiritual idul kurban ketaatan dan keikhlasan kepada Allah, Kurban adalah bentuk nyata dari ketaatan seorang hamba kepada Allah. Nabi Ibrahim bersedia menyembelih anaknya karena perintah Allah, meskipun itu sangat berat. Dari sini kita belajar bahwa keimanan harus diiringi dengan kepatuhan total kepada Allah. Mengasah rasa syukur dengan menyembelih hewan kurban, seorang Muslim diingatkan untuk bersyukur atas rezeki yang telah diberikan Allah. Harta yang dimiliki bukanlah milik mutlak manusia, melainkan titipan yang harus digunakan untuk kebaikan. Dan meningkatkan ketakwaan dalam surah Al-Hajj ayat 37, Allah menegaskan bahwa bukan daging atau darah kurban yang sampai kepada-Nya, melainkan takwa dari orang yang berkurban. Ini mengajarkan bahwa tujuan utama ibadah kurban adalah membentuk pribadi yang bertakwa.

Pesan Sosial Idul Kurban

  1. Membangun Solidaritas dan Kepedulian Sosial

  2. Mengurangi Kesenjangan Sosial

  3. Menumbuhkan Empati dan Kedermawanan

Idul Kurban bukan hanya seremoni tahunan, tetapi momentum untuk memperbaiki diri. Dari sisi spiritual, kita belajar tentang ketaatan, keikhlasan, dan ketakwaan. Dari sisi sosial, kita diajak untuk berbagi, peduli, dan membangun masyarakat yang lebih adil. Mari jadikan kurban sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat tali kemanusiaan.

Oleh : Syamsul Yakin (Dosen UIN Jakarta) & Dwisya Ayu Wanthy Syabdilla, Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline