Menjadi mahasiswa bukan berarti terbebas dari semua beban hidup. Banyak mahasiswa hari ini dihadapkan pada tanggung jawab sebagai tulang punggung keluarga, membantu membayar listrik, membeli beras, hingga membiayai adik-adik sekolah, sambil tetap berjuang menyelesaikan kuliah.Â
Tidak sedikit pula yang sudah memasuki usia cukup dewasa untuk menikah, namun kondisi finansial masih belum stabil karena harus membagi pemasukan untuk kebutuhan keluarga dan biaya pendidikan. Pertanyaan "kapan menikah?" sering menjadi tekanan sosial yang menghantui, padahal untuk bertahan dari hari ke hari saja di perantauan masih harus berhemat dan menahan banyak keinginan.
Di tengah kondisi ini, kamu tidak salah jika memilih untuk fokus menyelesaikan pendidikan terlebih dahulu sebelum menikah. Kamu juga tidak gagal jika saat ini belum stabil secara ekonomi, karena kamu sedang berproses sambil membantu keluarga yang kamu cintai.Â
Yang perlu kamu lakukan adalah memprioritaskan apa yang penting untuk saat ini, tetap menyelesaikan studi dengan baik sambil perlahan mengatur keuangan agar tetap memiliki tabungan darurat meskipun sedikit. Tidak perlu malu untuk kerja paruh waktu seperti mengajar les, desain, freelance menulis atau hal-hal lainnya yang bisa mengembangkan potensi diri kamu, karena itu adalah langkah nyata menuju kemandirianmu sendiri.
Jangan ragu untuk berkomunikasi dengan keluarga, sampaikan bahwa kamu ingin membantu mereka namun juga butuh ruang untuk menyelesaikan pendidikanmu. Dan untuk urusan menikah, ingatlah bahwa pernikahan bukan lomba.Â
Rencanakan sesuai kesiapan dan kondisi finansialmu, bukan karena tekanan orang lain. Kamu berhak untuk memiliki rumah tangga yang sehat dan mandiri, bukan rumah tangga yang dibangun karena paksaan kondisi.
Jangan menikah hanya karena orang lain sudah menikah, tetapi menikahlah saat kamu sudah siap untuk menikah. Artinya, kamu perlu kesiapan dalam melangkah ke jenjang pernikahan, baik dalam finansial, mental dan juga kerohanian.Â
Lebih baik tidak menikah dari pada salah menikah karena salah menikah akan mendatangkan neraka seumur hidupmu. Orang yang saya anggap sebagai orang tua sendiri pernah mengatakan bahwa menikah bukanlah menuntut kebahagiaan tetapi memberi kebahagiaan. untuk bisa sampai ketahap ini, sangat dubutuhkan kesiapan dalam segala aspek.
Untuk kamu yang saat ini sedang berjuang menjadi mahasiswa sekaligus tulang punggung keluarga, ingatlah kamu hebat karena sudah bertahan sejauh ini. Kamu sedang membangun masa depanmu dengan caramu sendiri, meski perlahan, tetaplah berjalan.Â
Jaga kesehatan mentalmu, rawat harapanmu, dan jangan berhenti bermimpi meski hari ini kamu masih sibuk membantu orang tuamu. Tidak apa-apa jika saat ini belum bisa membeli banyak hal yang kamu inginkan, karena semua prosesmu akan bermuara pada masa depan yang lebih baik.