Mohon tunggu...
Suparmin
Suparmin Mohon Tunggu... Seorang Pendidik Tingkat SMA di Kabupaten Gowa, Sulsel

Tebarkanlah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengeja Panduan Pembelajaran dan Asesmen (Bag. 1)

24 Juli 2025   10:17 Diperbarui: 24 Juli 2025   10:17 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampul Panduan Pembelajaran dan Asesmen.dokpri

Saya sedang mendaras kata demi kata yang tertuang pada panduan Pembelajaran dan Asesmen. Panduan ini merupakan revisi dari sebelumnya dan baru dibagikan tadi malam. Pun masih tersebar di grup media sosial. Saya belum menemukan tautan resminya dari Kemendikdasmen. Baiklah, saya mengulik bagian latar belakang. Di sana saya menemukan bagaimana cita-cita pembentukan kompetensi peserta didik harus dipersiapkan dengan saksama.

Berikut pengembangan dari bagian tersebut. Perencanaan pembelajaran merupakan kegiatan penting yang dilakukan oleh guru untuk merumuskan tujuan yang ingin dicapai, langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan, serta merancang asesmen yang sesuai, disertai dengan berbagai aspek pendukung lainnya demi terciptanya proses pembelajaran yang efektif. Pelaksanaan pembelajaran sendiri dimaknai sebagai aktivitas belajar mengajar yang harus berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan menantang, serta mampu memotivasi murid agar terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Guru perlu menciptakan suasana yang memberi ruang cukup bagi murid untuk menunjukkan prakarsa, mengembangkan kreativitas, dan membangun kemandirian, sesuai dengan minat, bakat, serta tahap perkembangan fisik dan psikologis mereka.

Asesmen atau penilaian adalah proses penting dalam pembelajaran yang berfungsi untuk mengumpulkan dan mengolah informasi mengenai kebutuhan belajar serta capaian perkembangan atau hasil belajar murid. Dalam panduan pembelajaran dan asesmen, pembelajaran dan asesmen dipandang sebagai satu kesatuan yang saling berkaitan erat. Asesmen digunakan bukan hanya untuk mengukur hasil belajar, tetapi juga untuk memberikan informasi awal dalam merancang pembelajaran dan mengevaluasi keefektifan proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Oleh karena itu, asesmen yang diutamakan adalah asesmen formatif, yakni penilaian yang fokus pada proses dan kemajuan belajar murid, bukan semata-mata pada hasil akhir.

Sebagai contoh, di sebuah kelas bahasa Indonesia, guru mengajak murid membaca sebuah cerpen yang mengangkat isu sosial, lalu mengarahkan mereka untuk menulis refleksi pribadi yang menghubungkan isi cerita dengan pengalaman mereka sendiri. Aktivitas ini tidak hanya melatih kemampuan menulis, tetapi juga membantu murid memahami nilai kehidupan secara lebih mendalam. Sementara itu, di mata pelajaran IPA misalnya, guru memberikan tugas proyek kepada murid untuk meneliti dampak limbah plastik di lingkungan sekitar sekolah. Murid diminta melakukan observasi, wawancara, dan menyusun laporan hasil penelitian yang kemudian dipresentasikan di depan kelas. Proses ini mendorong mereka untuk berpikir kritis, bekerja sama, dan berkomunikasi secara efektif. Di kelas lain, mungkin guru Ekonomi mengadakan simulasi pasar, murid berperan sebagai penjual dan pembeli, menghitung keuntungan, serta mencatat transaksi. Aktivitas seperti ini membuat murid belajar konsep ekonomi secara nyata dan menyenangkan. Contoh-contoh tersebut menggambarkan bagaimana pembelajaran yang dirancang secara mendalam dan disertai asesmen formatif dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi murid. Guru bukan hanya menjadi penyampai informasi, tetapi juga fasilitator yang membimbing murid dalam proses berpikir, berkreasi, dan berkembang sesuai potensi mereka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun