Mohon tunggu...
Suparmin
Suparmin Mohon Tunggu... Seorang Pendidik Tingkat SMA di Kabupaten Gowa, Sulsel

Tebarkanlah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Berapa Lama Waktu dalam Satu Rakaat Salat Tarawih?

27 Mei 2019   11:08 Diperbarui: 27 Mei 2019   11:16 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Suparmin[1]

 "Jangan terlalu panjang pak Imam"

 "Yang pendek-pendek saja"

 "Potong-potonglah"

 "Sekalinya sudah buka, Pak Imam panjang bacaannya"

 "Lututku agak sakit"

 "Allaaaaaaaaahu Akebar", suara besar namun nyeleneh, mengikuti suara imam setelah dia berucap "Allahu Akbar"

 Enam penggalan ucapan di atas diucapkan oleh jamaah salat tarwih di sebuah masjid pada malam salat tarawih. Ucapan itu mulai bermunculan pascarakaat keempat salat tarawih. Masih ada beberapa suara berdengus lain yang saya tidak tuliskan. Semuanya diucapkan dalam bahasa Makassar. Penulis sendiri, secara pribadi, tidak merasa lelah dengan salat seperti ini. Ada apa gerangan? Pada rakaan keenam, saya memutuskan untuk melihat jam dengan tujuan mendeteksi berapa menit sebenarnya waktu yang dianggap lama ini. Pas setelah salam, saya kembali menilik jam. Tujuh menit 2 detik untuk dua rakaat. Hanya 3,5 menit per rakaat. Apakah ini masuk kategori lama? Olehnya itu, penulis menuliskan kisah ini di sini. Mohon tanggapan pembaca, terlebih pembaca yang sekaligus ustaz.

 Nomor WA saya, 085656273084. Nomor ini sengaja saya tuliskan lebih awal dengan tujuan agar ustaz yang membaca tulisan ini bisa meluruskan atau memberikan jawaban kepada saya ketika ada yang salah. Menurut penulis, ini bukan perkara mudah. Topik ini pun penulis cari di beberapa literatur, saya belum temukan jawaban yang pasti. Yang ada adalah sebuah kasus yang pernah terjadi di masa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Ada seorang sahabat yang memimpin salat, lantas jamaah di belakangnya lari karena bacaan yang terlalu panjang.

 Jabir radhiyallahu 'anhu berkata,

 "Mu'adz bin Jabal Al-Anshari pernah memimpin salat Isya. Ia pun memperpanjang bacaannya. Lantas ada seseorang di antara kami yang sengaja keluar dari jama'ah. Ia pun salat sendirian. Mu'adz pun dikabarkan tentang keadaan orang tersebut. Mu'adz pun menyebutnya sebagai seorang munafik. Orang itu pun mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengabarkan pada beliau apa yang dikatakan oleh Mu'adz padanya. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lantas menasehati Mu'adz, "Apakah engkau ingin membuat orang lari dari agama, wahai Mu'adz? Jika engkau mengimami orang-orang, bacalah surat Asy-Syams, Adh-Dhuha, Al-A'laa, Al-'Alaq, atau Al-Lail." (HR. Muslim no. 465)

 Imam Nawawi melanjutkan, "Hadits di atas berisi penjelasan untuk meringankan shalat dan peringatan agar tidak memperlama salat apalagi saat makmum tidak ridha (tidak suka) dengan lamanya salat seperti itu." (Syarh Shahih Muslim, 4: 164).                                                  

Akan tetapi, Yang dibahas pada hadis di atas tidak spesifik salat tarawih. Penulis belum menemukan hadis yang membahas waktu lamanya salat tarawih yang paling ideal atau yang sering dicontohkan oleh Rasulullah.

Nah, kenyataan di Indonesia kita lihat salat tarawih ada yang hanya sekejap mata saja. Bahkan dilakukan di dalam sebuah pesantren. Hanya membutuhkan waktu kurang dari 10 menit untuk menyelesaikan 23 rakaat. Wow. Bahkan kalau kita saksikan vidionya di Youtube, seakan tidak jelas bacaan Alquran yang terdengar dan ada bagian yang kedengarannya lucu. Di tempat lain, ada saudara-saudara kita yang salat tarawihnya berlangsung begitu lama. Ada yang menyelesaikan 23 rakaat dalam waktu 8 jam lebih. Ada juga yang salat tarawih hingga menyelesaikan 1 juz Alquran untuk delapan rakaat.

Ataukah solusinya kita mesti melihat kondisi jamaah? Ketika jamaahnya mampu, kita boleh melaksanakan salat tarawih dalam waktu yang lama dengan bacaan yang panjang-panjang. Wallahu a'lam. Mohon pencerahan.

  

[1] Guru SMA Negeri 9 Gowa, Sulawesi Selatan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun