Mohon tunggu...
Amirudin Mahmud
Amirudin Mahmud Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan pemerhati sosial-politik

Penulis Buku "Guru Tak Boleh Sejahtera" Bekerja di SDN Unggulan Srengseng I Indramayu Blog. http://amirudinmahmud.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

UN, Antara Prestasi dan Integritas

31 Maret 2016   16:05 Diperbarui: 5 April 2016   16:28 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada sekolah yang indeksnya rendah, nilai rata rata UN-nya juga rendah. Ini artinya, kunci jawaban yang beredar disekolah tersebut adalah kunci yang salah. Tapi ada sekolah yang indeksnya tinggi, tapi nilai UN-nya rendah; ini artinya mereka rata-rata jujur. Tidak ada kunci jawaban yang beredar, tidak ada kerjasama antar siswa yang dibiarkan. Mungkin karena soalnya yang memang tidak bisa mereka selesaikan dengan benar.

Indeks integritas rencananya akan diumumkan oleh pemerintah. Pada tahun 2015, pemerintah telah menetapkan 503 sekolah sebagai sekolah ber- indeks integritas  tertinggi. Sedangkan  tahun ini, seperti ditegaskan oleh Kepala Pusat Pendidikan Kemendikbud, Nizam, pemerintah berencana akan mengumumkan juga sekolah berindeks integritas rendah. Ini yang tidak dilakukan sebelumnya. (http://www.infoptk.net/)

Mengahadipinya

Menghadapi UN tidak harus berlebihan. Pahamilah UN sebagai bagian aktivitas rutin kependidikan  di sekolah yang harus disiapkan oleh semua yang terlibat secara baik. Bagi peserta didik, tak perlu lagi takut. Guru seyogyanya menyiapkan semaksimal mungkin. Kemudian Sekolah  memberikan fasilitas yang dibutuhkan oleh guru dan peserta didik dalam mempersiapkan diri menghadapi UN.

Dalam sebuah kesempatan, Menteri Mendikbud Anies Baswedan berpesan kepada peserta didik agar selalu belajar. Ikuti program sekolah dalam menyiapkan dir menghadapi UN. Istirahat yang cukup, jaga kesehatan. Dan yang paling penting, ujian harus dijalani dengan kejujuran.  Ujian dilaksanakan untuk mengetahui sampai sejauh mana pencapaian yang didapat. Itulah salah satu tujuan UN. Yakni berkaca di mana letak kekurangan dan kelebihan kita, baik peserta didik, guru, juga sekolah.

Orang tua juga tak perlu panik. Dampingi anak-anak dengan keikhlasan dan kasih sayang. Ciptakan kondisi yang menyenangkan bagi anak. Berikan mereka motivasi dan semangat. Dan iringi perjuangan mereka dengan doa agar kesuksesan menyertai mereka dalam menghadapi UN tersebut.


Akhir kata, mengutip ungkapan Mendikbud Anies Baswedan, UN bukan untuk lulus 100 persen, tetapi lakukanlah dengan jujur 100 persen, karena UN tidak lagi menjadi syarat  tunggal kelulusan. Tujuan UN adalah untuk mengetahui capaian belajar seorang siswa. Ini merupakan hak seorang siswa untuk mengetahui capaian belajarnya. Sebab itu, sekolah juga tak perlu berbuat curang. Kejujuran dan integritas lebih penting daripada prestasi semu yang dicapai dengan kecurangan. Usaha maksimal sekolah akan mengantarkan  pada perolehan indeks integritas tinggi, nilai UN tinggi. SEMOGA.Wa Allahu Alam

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun