Mohon tunggu...
Amiruddin Muhtarom
Amiruddin Muhtarom Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

pejuang IPK rata-rata

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam adalah Agama Tauhid Bukan Agama Rasional

18 Juni 2021   23:09 Diperbarui: 18 Juni 2021   23:10 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Islam sebagai agama telah diakui legalitasnnya oleh negara ataupun kesadaran individu manusiannya. Dimana agama yang selama ini didifiniskan sebagai ruang didalam nilai-nilai ketuhanan atau jalan ketuhanan, diangap sebagai sesuatu yang suci dan sakral keberadaannya, sehingga mempermainkan, menghinakan bahkan menistakan agama akan memicu kemarahan yang akan disuarakan oleh pemeluknya. Hal ini diindikasikan bahwa agama dianggap sebagai manivestasi dari Allah SWT.

 Dalam sosiologis masyarakat pada umumnya, khususnya diindonesia berpandangan bahwa mereka yang lebih paham dalam urusan agama adalah mereka yang dekat dengan tuhan, manusia suci yang didalamnya termuat nilai-nilai aura tuhan didalamnya, sehingga penghormatan sebagai ahli agama tidak bisa dinafikan didalam bingkai cara pandang masyarakat. Prespektif seperti ini tidak salah bahkan nilai plus didalam kultur masyarakat yang ada, karena masih menjunjung tinggi seorang ahli agama sebagai juru bicara Alah SWT, yang didalamnya dianggap paling memahami akan ilmu-ilmu tuhan, dan paling memiliki kualitas menangkap pesan-pesan ketuhanan.

Namun perlu ada redifinisi atau difinisi ulang bahwa agama bukan hanya persoalan seperangkat pengetahun akan ketuhanan, bukan pula berputata akan pesan-pesan atau ilmu tentang agama, bahkan bukan pula agama sebagai ritual dan tradisi semata, namun hal mendasar didalam agama adalah proses perjalanan adanya Allah didalam kesadaran hati nuraninya, didalam ingatan dan orenatasi berfikir dan bertindaknya sehingga semua dikembalikan didalam tataran kekuasaan dan keberadaanNya. Inilah yang disebut dengan tauhid dimana semua dikembalikan dari, untuk dan kepadaNya. Baik itu diluar nalar rasio manusia ataupun yang dikaji dan diteliti oleh nalar logis manusia menjadi ilmu dan pengetahuan.

agama jika dilihat dari sesuatu yang diluar nalar manusia maka persoallanya bukan hanya seputar ilmu, penegtahun, informasi, sebab akibat akan pesan dan norma agama dan ketuhanan, namun semua yang berhubungan akan Allah dibersandarkan kepada Nya dan dijadikan media/wasilah untuk lebih mengenalNya. Lebih Takut dan sadar akan keberadaanNya.  Dalam hal ini sebagaimana peristiwa isra' mi'raj yang terjadi diluar jangkauan fikiran manusia, peristiwa nabi ibrahim dibakar, nabi musa membelah laut semua menjadi sebuah kontruksi keimanan bahwa sesuatu yang diluar nalar manusia pun bisa terjadi atas kuasa dan kehendakNya, artinya disini agama hadir diluar nalar logis manusia yang dibungkus dalam bingkai besar yang dinamakan keimanan. Maka salah jika agama hanya didekati dalam sisi logisnya semata, sehingga memberikan keberkesanan bahwa jika tidak bisa didekati dalam lagika nalar manusia tidak akan diterima. Menjadi masalah besar bagi para kengakji ilmu agama didlam memahami agama terhadap keberagamaan pemeluknya

Agama yang lihat dari sudut pandang rasionalitas manusia yang dikaji dan diteliti oleh nalar logis manusia akan melahirkan ilmu dan pengetahuan. Dimana pemahaman akan Allah SWT dimasukki lewat ruang ilmu, pengetahuan akan ketuhanan, sehinggga lahirlah sebagaimana tafsir, hadits, fiqih, usul fiqih yang sering dikaji dikalangan akademisi dan para santri sebagai pembalar didalam tafaqquh fi ddin, atau dalam keilmuan modern yang menginegrasikan antara ilmu umum diintegrasikan dengan keilmuan keislaman secara langsung, hal mendasar dari semua aitu adalah bahwa proses pembelajaran, pengkajian, bahkan penelitian disandarkan dan didasarkan kepada garis untuk menelaah nilai-nilai ketuhanan secara langsung yang nantinya akan lahir pemahaman, kesadaran akan exsistensi Allah SWT, sehingga akan lebih menjadikan manusianya lebih mengenal dan dekat lewat ilmu pengetahuannya.

Namun perlu dibedakan dan diberikan garis dasar perbedaan antara agama, ilmu agama dan keberagamaan. Agama merupakan seperangkat nilai yang secara langsung Allah berikan baik lewat ayat-ayat Quraniyah ataupun ayat-ayat kauniyah sehingga hilirnya adalah pengaagungan terhadap Allah SWT. Sedangkat ilmu agama/ atau keagamaan adalah seperangkat wasilah/media didalam cara memahami agama, dalam konteks dan sudut pandang ini ilmu agama adalah sebagai jalan bukan sebagai tujuan, dan pencapaian akan sesuatu karena tujuannya adalah penghambaan, pengaagungan kepadaNya. Sedangkan keberagamaan adalah pola sikap berprilaku oleh para pemeluk agamanya yang diexpresikan dalam tindakan, perbuatan, ucapan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun