Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Mereka yang Sewot Jokowi Belum Menentukan Menteri

24 Oktober 2014   02:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:56 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Setelah pelantikan Jokowi dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, keriuhan (atau diriuh-riuhkan?) ternyata tidak selesai. Ada beberapa kalangan yang seolah-olah tidak ada satupun yang benar yang dilakukan oleh Jokowi-Jusuf Kalla. Dari yang remeh temeh hingga yang berat-berat, selalu ada saja hal-hal dan hil-hil yang dipermasalahkan.

Yang sedang hot dan membuat beberapa kalangan kebakaran jenggot ataupun kompornya mledug (bahasa apa tuh?) adalah terkait penunjukan menteri yang akan membantu Presiden dan Wakil Presiden dalam menjalankan pemerintahannya untuk mewujudkan janji-janji kampanye yagn telah diberikan pada rakyat. Janji-janji yang mengantarkan Jokowi-JK menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI karena lebih dipercaya rakyat dibandingkan saingannya dalam pilpres 2014. Pengumuman menteri kok sebentar-sebentar ditunda, ditunda kok sebentar-sebentar? Begitulah mungkin kekesalan yang dirasakan beberapa kalangan. Padahal Presiden terpilih punya waktu 14 hari sejak dilantik untuk menetapkan menteri-menterinya.

Mencermati beberapa kalangan yang sewot, penulis menebak ada beberapa golongan yang berkepentingan dengan segera ditunjuknya para menteri kabinet yang akan membantu Jokowi-JK.

1. Mereka yang taruhan.

Bisa jadi cukup banyak yang taruhan baik terkait hari pengumuman menteri ataupun siapa saja yang akan menjadi menteri. Mereka yang sewot dan marah-marah tatkala Jokowi membatalkan pengumuman menteri, bisa jadi kecewa berat karena tebakannya yang semula akan benar dan membuatnya menang besar, tiba-tiba menjadi kalah total gara-gara ditundanya pengumuman menteri di Tanjung Priok kemarin hari. Bisa juga karena yang bertaruh khawatir bocoran nama-nama yang menjadi taruhannya akan gagal menjadi menteri, padahal sudah memasang taruhan dalam jumlah yang besar karena sangat senang mendapat bocoran.

2. Mereka yang gagal move on.

Mengingat pertarungan pilpres 2014 yang sangat sengit dengan segala intriksnya, maka masuk akal bila masih ada yang kecewa berat jagoannya kalah yang akhirnya tidak mau menerima kenyataan dan berakibat tidak mau atau gagal move on. Buktinya ada yang sampai tidak mau memasang foto Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI. Hal ini berujung dendam yang tidak berkesudahan. Walaupun nyata-nyata Prabowo dengan tegas menyerukan untuk mendukung Presiden dan Wakil Presiden terpilih, mereka yang sewot dan sinis tidak juga berkurang. Jadilah persoalan menteri yang belum ditunjuk/ditetapkan menjadi amunisi untuk membully Jokowi-JK dan pendukungnya.

3. Mereka yang memang suka marah-marah

Sepertinya golongan yang ketiga ini yang paling repot. Karena hobinya marah, maka segala sesuatu bisa jadi pencetus untuk marah lalu membully bahkan memaki-maki. Bisa jadi karena terbawa suasana politik yang masih panas, yang bersangkutan pun menjadi bersemangat untuk ikut marah-marah karena belum juga ditetapkan nama-nama menteri oleh Jokowi-JK.

Demikianlah kurang lebih tebak-tebakan penulis. Namanya juga tebak-tebakan, bisa benar dan mungkin saja banyak ngawurnya. Gak perlu ditanggapin terlalu serius apalagi sampai stress. Penulis sendiri berprinsip penunjukan Menteri adalah hak prerogatif Presiden. Dalam menjalankan haknya, terserah presiden mau konsultasi atau minta pertimbangan siapapun. Wong Presidan yang punya hak, kenapa pula kita yang repot. Toh kalau sampai salah pilih menteri, presiden sendiri yang akan repot. Dan kita rakyat gak perlu repot-repot. Kalo Presiden salah, mari kita koreksi rame-rame. Sekian dan Salam.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun