Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Jangan Takut dengan Auditor!

20 Maret 2016   18:12 Diperbarui: 20 Maret 2016   19:05 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi Audit (Sumber: euromaidanpress.com)"][/caption]

Pembelian tanah Rumah Sakit Sumber Waras menjadi salah satu andalan untuk menyerang Ahok. Hasil audit BPK Jakarta menganggap Gubernur DKI Jakarta merugikan negara karena membeli terlalu mahal atau lebih tinggi dari harga pasar pembelian Ciputra. BPK juga menganggap zona nilai tanah (ZNT) yang harus digunakan adalah Tomang Utara bukan Kyai Tapa.

Berbagai pihak pun dengan semangat 45 menuduh Ahok telah melakukan korupsi. Suatu tuduhan yang sangat berat dan tidak main-main. Tuduhan-tuduhan tersebut dilakukan khususnya melalui media sosial. Ada juga yang melaporkannya ke KPK. Beberapa pihak jadi rajin berkunjung ke KPK menanyakan perkembangan kasus Sumber waras. Bahkan ada yang mendemo KPK karena dianggap sapi ompong tidak berani mengusut kasus Sumber Waras.

KPK pun telah resmi mengumumkan bahwa Ahok belum terbukti menyalahi aturan dan menegaskan belum ada korupsi di Sumber Waras.  Akan tetapi yang menuduh tetap tidak terima. Kini mereka malah mengajukan gugatan praperadilan pada KPK lantaran dianggap lamban menangani kasus RS Sumber Waras yang dianggap merugikan negara.

Bagaimana reaksi Ahok terhadap tuduhan-tuduhan tersebut? Ahok tampak tenang dan sangat percaya diri. Bahkan Ahok menganggap gugatan praperadilan pada KPK adalah lelucon karena kasus belum masuk ke tahap penyidikan.

Saya tidak bermaksud membahas lebih jauh tentang kasus Sumber Waras ini. Sudah banyak media-media yang membahasnya. Para ahli di bidangnya pun sudah mengeluarkan pendapatnya. Saya tertarik mengupas dari sisi ketenangan bahkan kecuekan Ahok terhadap tuduhan korupsi terkait kasus Sumber Waras.

Ketenangan Ahok tersebut saya duga karena Ahok dan jajarannya sangat menguasai terkait seluk beluk dan detil pembelihan lahan sumber waras. Apalagi Ahok meyakini dan memiliki bukti bahwa hasil audit ada hubungannya dengan independensi yang tidak memadai dari BPK Jakarta. Ahok pun telah melaporkan adanya hal-hal yang mencurigakan dari oknum BPK yang dapat mempengaruhi hasil audit kepada BPK Pusat. Terakhir dalam wawancara langsung di Mata Najwa, Ahok mengatakan belum ada kabar terkait laporannya tersebut.

Setiap penyelenggara negara biasanya pernah berurusan dengan auditor. Dalam menghadapi pemeriksaan auditor, pada umumnya ada beberapa sikap yang bisa muncul. Cuek saja karena merasa tidak ada yang salah, ketakutan karena merasa salah, dan khawatir akan disalah-salahkan.

Bagi mereka yang sangat mengerti tentang seluk-beluk pekerjaannya baik dari sisi peraturan dan teknis, maka tidak perlu merasa takut pada pemeriksaan auditor. Semua data dan informasi diberikan, tak ada yang perlu disembunyikan. Bila boleh saya katakan, biasanya mereka sudah mengaudit sendiri apa yang telah dilakukannya baik ada ataupun tidak ada pemeriksaan dari auditor.

Auditor pun belum tentu memahami terkait semua seluk beluk pekerjaan dan data yang sedang diperiksanya. Hal ini berpotensi menjadi penyebab terjadinya temuan yang tidak akurat bahkan kesimpulan yang kurang tepat. Bila yang diaudit (auditee) juga kurang menguasai terkait pekerjaan yang dilakukannya, maka akan menjadi galau bahkan panik meskipun temuan tersebut bukanlah suatu kesalahan atau hanya kekeliruan kecil yang tidak berdampak serius.

Jadi, cara terbaik untuk percaya diri kala berhadapan dengan auditor adalah mengetahui dan memahami semua seluk beluk terkait pekerjaan yang dilakukan. Hal ini akan membuat pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan peraturan, SOP dan sebagainya. Bila kebetulan hasil pemeriksaan menyimpulkan adanya kekeliruan, kesalahan bahkan kecurangan maka hal tersebut tidak akan membuat galau, takut hingga panik. Tinggal dijawab sesuai fakta terkait peraturan dan data-data yang dimilliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun