Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pak Jokowi, Tolong Pilih BTP Menjadi Menteri

5 Juli 2019   19:20 Diperbarui: 5 Juli 2019   19:22 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: capture Berita Kompas.com

"Lima tahun kedepan, mohon maaf, saya sudah enggak ada beban. Saya sudah enggak bisa nyalon lagi. Jadi apapun yang terbaik untuk negara akan saya lakukan," Presiden Joko Widodo.

Demikianlah pernyataan Jokowi ketika membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Jakarta, pada tanggal 9 Mei 2019. Kutipan tersebut saya cuplik dari artikel Kompas.com yang berjudul: "Jokowi: 5 Tahun ke Depan Sudah Enggak Ada Beban, yang Terbaik Akan Saya Lakukan...",

Dan takdir Tuhan telah menetapkan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai pemenang Pilpres 2019. Kemenangan yang bisa dikatakan telak dan mutlak. Sejak dari Survey, lanjut ke Quick Count, Exit Poll, Perhitungan Suara dari KPU, hingga Hasil Sidang MK memperkuat secara hukum bahwa Jokowi-Ma'ruf terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden Periode kedua untuk tahun 2019-2024.

Sesuai dengan pernyataan tegas Jokowi diatas, maka patut ditunggu berbagai keputusan Jokowi yang bisa jadi luar biasa dan menjadi kejutan di masyarakat. Sepertinya Jokowi tidak akan terpengaruh dengan pro dan kontra terkait keputusan yang akan diambilnya. Yang penting akan memberikan hasil terbaik untuk negara.

Jika boleh berandai-andai yang dikombinasikan dengan harapan masyarakat khususnya harapan dari saya pribadi, maka sangat menantikan Presiden Jokowi akan mengangkat Basuki Tjahaya Purnama (BTP) sebagai salah satu menteri di kabinetnya. 

Nama BTP adalah jaminan mutu pejabat yang anti korupsi dan tanpa kompromi dengan mental ABS (Asal Bapak Senang). BTP sudah terbukti sebagai pejabat yang mengutamakan pelayanan kepada rakyat untuk kesejahteraan rakyat.

Meskipun tindak tanduknya banyak menuai kontra dan kecaman dari kalangan tertentu, namun hal tersebut tidak bisa menutupi cahaya terang benderang yang berasal dari kinerja dan prestasinya dalam mengupayakan kesejahteraan rakyat. Birokrasi yang awalnya ogah-ogahan dalam memberikan pelayanan, merasa lebih tinggi dari rakyat, akhirnya bisa melayani dengan sangat memuaskan.

Saudara saya pernah menceritakan pengalamannya terkait pengaruh BTP saat masih menjabat Gubernur Jakarta. Pelayanan yang awalnya terasa dipersulit, menjadi mudah dan cepat. Kejadiannya di Rumah Sakit Umum Daerah saat hendak melahirkan, yang mengalami masalah/kesulitan. 

Kelahiran tidak juga terjadi meskipun sudah diusahakan berkali-kali. Sang Ibu sudah kehabisan tenaga dan tidak kuat lagi, lalu memohon agar dilakukan operasi cesar.

Akan tetapi petugas bersikeras untuk mencoba lagi persalinan secara normal. Pihak keluarga sampai emosi karena melihat sang Ibu yang kondisinya sudah lemas. Khawatir akan sangat membahayakan keselamatan Ibu dan janinya. Terjadi adu argumen dengan suara yang tinggi.

Di saat itulah terjadi kehebohan di lantai bawah. Meskipun berada di lantai atas, namun suara-suara riuh hingga teriakan bisa didengar dengan jelas. Banyak yang segera merapat ke jendela, ingin tahu sedang ada apa gerangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun