Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Output, Outcome, Benefit & Impact Belanja Negara

7 Juli 2013   11:08 Diperbarui: 4 April 2017   17:44 6703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara atau Daerah (APBN/D) memiliki peranan sangat penting dalam upaya mewujudkan kesejahteraan rakyat. APBN/APBD akan dapat optimal dimanfaatkan tergantung pada pengelolaannya yang baik, efektif, efisien dan akuntabel. Pengelolaan anggaran negara yang baik dan optimal khususnya pada sisi belanja/pengeluaran dapat menggerakkan perekonomian, memberikan pendapatan bagi masyarakat dan menumbuhkan investasi yang akhirnya akan memberikan pertumbuhan ekonomi secara makro dan mikro yang dapat mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Belanja atau pengeluaran negara/daerah telah mengalami banyak kemajuan dan perkembangan seiring dengan telah dan masih dilaksanakannya reformasi pengelolaan keuangan negara/daerah. Kini dengan paradigma anggaran berbasis kinerja, belanja/pengeluaran tidak lagi hanya sekadar menghabiskan uang yang disediakan dalam pagu anggaran. Belanja/pengeluaran yang dilakukan harus menghasilkan suatu manfaat dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, yang berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah yang merupakan operasionalisasi dari Rencana Kerja Jangka Menengah dan Panjang Pemerintah. Manfaat dan tujuan belanja/pengeluaran tersebut ditetapkan dalam ukuran-ukuran tertentu yang dapat digunakan untuk menilai apakah belanja/pengeluaran telah dilaksanakan sesuai dengan tujuannya dan memberikan dampak bagi kesejahteraan rakyat. Ukuran-ukuran dari belanja/pengeluaran negara tersebut adalah Output, Outcome, Benefit dan Impact.

Keluaran (Output) adalah sesuatu yang terjadi akibat proses tertentu dengan menggunakan masukan/input yang telah ditetapkan. Indikator keluaran dijadikan landasan untuk menilai kemajuan suatu aktivitas atau tolok ukur dikaitkan dengan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dengan baik dan terukur. Hasil (Outcome) adalah suatu keluaran yang dapat langsung digunakan atau hasil nyata dari suatu keluaran, segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran (output) dari kegiatan-kegiatan dalam satu program. Manfaat (Benefit) adalah nilai tambah dari suatu hasil yang manfaatnya akan nampak setelah beberapa waktu kemudian. Indikator manfaat menunjukkan hal-hal yang diharapkan dicapai bila keluaran dapat diselesaikan dan berfungsi secara optimal. Dampak (Impact) pengaruh atau akibat yang ditimbulkan oleh manfaat dari suatu kegiatan. Indikator dampak merupakan akumulasi dari beberapa manfaat yang terjadi, dampaknya baru terlihat setelah beberapa waktu kemudian.

Ilustrasi pengukuran hasil dari belanja pengeluaran negara mengambil contoh dari sebuah satuan kerja instansi pemerintah di bawah Kementerian Pendidikan Nasional yaitu sebuah Universitas X sebagai berikut:

Universitas X mendapatkan alokasi anggaran belanja dari pemerintah sebesar Rp100 milyar dengan target output menghasilkan 1.000 Sarjana (S1) @Rp100 juta. Target output 1.000 S1 ini tentu saja diharapkan dengan kualitas dan kompetensi yang baik, misalnya IPK minimal 3,00 dan menguasai Bahasa Asing. Outcome yang diharapkan misalnya adalah para lulusan S1 tersebut mampu bersaing di bursa kerja Internasional dan digaji minimal Rp30juta per bulan. Bila dari 1.000 lulusan S1 tersebut misalkan 500 orang berhasil bekerja di luar negeri maka akan mendapatkan penghasilan Rp15 milyar dalam sebulan atau Rp180 milyar dalam setahun. Anggaplah 30% dari penghasilan tersebut dikirimkan ke Indonesia maka dalam setahun akan ada cash flow masuk sebesar Rp54 milyar, inilah yang merupakan salah satu benefit dari keberhasilan pelaksanaan pengeluaran anggaran Universitas X.

Dana yang masuk ke Indonesia tersebut tentu saja akan digunakan antara lain untuk belanja baik belanja modal seperti membuat rumah, untuk konsumsi sehari-hari, untuk rekreasi ke tempat wisata, untuk investasi di sektor real atau keuangan dan sebagainya. Adanya aktivitas dari dana-dana tersebut di Indonesia akan menggerakkan perekonomian yang secara langsung maupun tidak langsung memiliki multiplier efek bagi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan masyarakat/rakyat. Hal inilah yang merupakan impact dari belanja/pengeluaran negara/daerah.

Dari contoh ilustrasi di atas, 500 dari 1.000 lulusan S1 berkualitas yang merupakan hasil pendidikan Universitas X, berhasil bekerja di luar negeri dan memberikan manfaat serta dampak yang nyata bagi pertumbuhan ekonomi. Belum lagi 500 lainnya yang mampu bekerja di dalam negeri atau menjadi pelaku ekonomi mandiri seperti pengusaha ataupun profesional di bidangnya, akan memberikan manfaat dan dampak yang semakin besar dan berlipat. Bila semua universitas yang mendapatkan alokasi belanja/pengeluaran negara dari pemerintah, mampu mengelola keuangannya dengan baik dan memanfaatkannya untuk pelaksanaan program-program dan kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya, untuk mencapai output yang baik dan memberikan outcome yang berkualitas, maka akan makin banyak menghasilkan manfaat yang memberikan dampak luar biasa bagi kemajuan perekonomian Indonesia.

Bayangkan jika semua Kementerian/Lembaga Negara dan Pemerintah Daerah hingga ke unit-unit satuan kerja di bawah mampu mengelola alokasi anggaran belanja/pengeluaran dengan baik, efektif, efisien, optimal dan akuntabel. Hal ini akan membuat alokasi anggaran belanja/pengeluaran pemerintah pusat/daerah mempu menghasilkan output, outcome, benefit dan impact secara bersama-sama yang efeknya sangat luar biasa dahsyat bagi pertumbuhan ekonomi secara makro maupun mikro (sektor real). Indonesia tidak akan kesulitan untuk mencapai masyarakat/rakyat yang sejahtera sehingga sangat masuk akal bila di tahun 2030 Indonesia diperkirakan mampu menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

Untuk mencapai semua ini sangat diperlukan kesadaran dan kemauan semua pihak baik dari instansi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah agar melaksanakan anggaran dan mengelola keuangan dengan sebaik-baiknya, serta adanya peran serta dari masyarakat/rakyat untuk mengawasi dan mengkritisi kinerja pemerintah pusat/daerah untuk berjalan sesuai dengan semestinya agar dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat/rakyat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun