Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Langka: Kapolsek Jadi Pengepul Sampah

3 Januari 2014   19:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:11 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13887534331935952726

[caption id="attachment_313361" align="aligncenter" width="350" caption="Kapolsek yang memilih usaha sampingan sebagai pengepul sampah. Yang penting HALAL dan BERKAH."][/caption]

Di facebook seorang teman mempublikasikan tautan sebuah berita yang sekilas membuat saya tidak percaya. Didorong rasa penasaran, saya meluncur ke tautan tersebut. Tautan tersebut berisi berita tentang seorang polisi yang menjabat sebagai Kepala Polisi Sektor (Kapolsek). Kapolsek tersebut mempunyai bisnis sampingan sebagai pengepul sampah.

Sosok polisi tersebut tersebut adalah Kapolsek Bojonggenteng, Iptu Dedi Supriatna. Demi mencari nafkah tambahan yang halal, Iptu Dedi Supriatna rela melaksanakan pekerjaan apapun asalkan tidak mengganggu tugas utamanya sebagai seorang polisi. Beliau pernah menjadi supir pengangkut daging kerbau dan kini menjadi pengepul barang rongsokan yang dipungut oleh para pemulung dari sampah-sampah yang dibuang oleh masyarakat.

Menjadi pengepul tersebut makin semangat dilakukannya karena memiliki keinginan untuk bisa naik haji. Selain itu, usaha tersebut adalah sebagai persiapan dirinya dalam menghadapi pensiun yang akan segera menjelang. Ia tak minder melaksanakan pekerjaan sebagai pengepul sampah walaupun sedang menyandang status Kapolsek. Saat pensiun nanti, Iptu Dedi juga ingin mengembangkan usahanya dengan membuat kerajian dari barang bekas.

Bagi Iptu Dedi Supriatna, Ia lebih baik mencari uang dengan menjadi pengepul barang bekas yang berasal dari sampah yang dibuang masyarakat, daripada memeras atau merugikan orang lain. Baginya lebih baik berdikari mencari uang halal dan berkah, meskipun hanya mendapatkan Rp200 ribu-Rp400 ribu setiap minggunya untuk setiap kali mengirimkan hasil pengepulan.

Kisah Iptu Dedi Supriatna ini menjadi oasis ditengah banyaknya tindakan tidak terpuji yang dilakukan oleh oknum-oknum polisi demi mendapatkan keuntungan pribadi. Ternyata masih ada polisi yang mementingkan kehalalan dan keberkahan dalam mencari uang. Padahal jika mau, Ia bisa memanfaatkan jabatannya sebagai Kapolsek untuk mendapatkan banyak uang dengan mempersulit masyarakat yang perlu bantuan, meminta setoran dari para kriminal yang ingin dibebaskan, menjadi beking, hingga melakukan pemerasan. Iptu Dedi Supriatna menunjukkan bahwa Ia bisa memegang amanah dengan baik sebagai seorang polisi yang menjabat sebagai Kapolsek. Sang Kapolsek lebih memilih untuk menjadi pengepul sampah, demi mendapatkan uang yang halal dan berkah.

Iptu Dedi Supriatna kini sudah mendaftar untuk melaksanakan ibadah haji, namun ia harus bersabar lagi karena biaya haji yang diperlukan masih belum lunas alias masih punya utang. Semoga segera terkumpul uangnya Pak Kapolsek, Insya allah menjadi haji yang mabrur.

Sumber:

Sisi Lain Kapolsek Bojonggenteng, Iptu Dedi Supriatna

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun