Mohon tunggu...
Amirrudin Jafar
Amirrudin Jafar Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Ketika Novel Lelang Surga

23 Oktober 2018   20:52 Diperbarui: 23 Oktober 2018   20:58 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: cnnindonesia.com)

Siapa tak kenal sosok Novel Bamukimin yang cukup kontroversial di dunia politik. Mantan Sekjen Dewan Syuro FPI yang pernah menjadi saksi perdana dalam sidang Ahok dan mengikrarkan diri sebagai Habib ini, mengalami nasib yang naas setelah dirinya dipecat dari FPI sejak April lalu, akibat komentar-komentar asal dari mulut licinnya yang selalu mengatasnamakan FPI.

Organisasi Rabithah Alawiyah pun telah menyatakan bahwa Novel Bamukmin telah menistakan nasab "Habib", karena mengaku-ngaku sebagai keturunan nabi padahal bukan. Tindakan Novel pun dianggap penistaan yang luar biasa pada keturunan nabi dan merupakan dosa besar.

Novel masih saja tetap berulah melalui mulutnya. Baru-baru ini Novel kembali melontarkan pernyataan kontroversi dalam sebuah kegiatan deklarasi 'Perempuan Prabowo' yang terselenggara di daerah Menteng, Jakpus.

Kegiatan yang awalnya berjalan dengan kondusif dan terarah, seketika menimbulkan polemik saat penyapaian doa yang dilakukan oleh Novel dan tersisip pernyataan 'kunci' masuk surga.

"Bu, mau masuk surga? Pinta sama Allah, pinta sama Rasulullah, pinta sama Prabowo, pinta sama Sandiaga Uno. Betul? Takbir. Insyaallah masuk surga," kata Novel seperti dikutip detikcom.

Sungguh lawakan yang lucu dan perlu ditertawakan. Meskipun telah dikakukan klasifikasi terkait kesalahan antara pinta atau cinta. Seharusnya tidak ada korelasi yang mengikat antara masuk surga dengan dukungan untuk Prabowo-Sandi.

Novel lantas mengungkit kembali kasus Ahok melalui  pernyatan-pernyataan tak berakal. "Yang disono masa masuk surga dengan penista agama? betul enggak? kira-kira kalau ada orang yang mendukung penista agama surga enggak? Neraka! Masak mau masuk surga pendukung penista agamanya, ulamanya malah dikriminalisasi didukung?" Ujarnya.

Melihat apa yang dilakukan oleh Novel Bamukimin cukup memprihatinkan, dewasa ini semakin banyak oknum yang membawa nama agama demi urusan politiknya. Tentu saja hal ini tidak dibenarkan. Agama dan politik adalah dua hal yang berbeda dan tidak bisa dicampur adukkan. Jika urusan agama diintervensi politik, hal itu berpotensi mengancam keberagaman.

Seharusnya para tokoh dan pemuka agama mengingatkan umat agar merawat keberagaman yang dimiliki bangsa, bukan justru memicu pertikaian politik dengan statmen-statmen yang dapat merusak citra agama tertentu.

Rais Syuriah PBNU KH Masdar Mas'udi menegaskan kehidupan bernegara harus bebas dari kepentingan agama tertentu, sebab kehidupan bernegara merupakan milik semua warga negara tanpa memandang suku, agama, atau ras.

Terkhusus untuk Novel Bamukimin serta para tokoh yang ingin menyemarakan Pilpres 2019, bijaklah dalam mempromosikan para calon yang kalian usung. Berikan kepada raknyat program-program yang diusung para Calon yang dapat menarik simpati rakyat untuk memilih kalian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun