“Reyna, kamu terlihat murung. Ada apa?” tanya Ibu Guru Dian lembut.
Reyna menunduk. “Saya… saya tidak yakin bisa terus sekolah, Bu. Ibu bilang, biaya sekolah semakin mahal.”
Ibu Guru Dian tersenyum, mengusap kepala Reyna. “Dengar, Nak. Pendidikan itu bukan tentang berapa banyak uang yang kita punya. Tapi tentang semangat dan kemauan untuk belajar. Kalau kamu punya itu, Bu Guru yakin, Tuhan akan selalu membuka jalan.”
“Tapi bagaimana, Bu?”
“Kamu ingat kata-kata Bu Guru tadi pagi? Pahlawan itu berjuang. Kamu juga harus berjuang untuk pendidikanmu. Belajarlah dengan giat, tunjukkan pada mereka kalau kamu pantas mendapatkan kesempatan ini. Bu Guru akan selalu mendukungmu.”
Kata-kata Ibu Guru Dian seperti embun penyejuk di tengah kegelisahan Reyna. Ia mendongak, menatap mata Ibu Guru Dian yang penuh ketulusan. Ada janji di sana, janji untuk tidak menyerah.
Sejak hari itu, Reyna belajar lebih giat lagi. Ia membantu ibunya dengan penuh semangat, lalu larut dalam buku-bukunya hingga larut malam. Ia tak lagi memikirkan keterbatasan, melainkan fokus pada setiap ilmu yang ia serap.
Bertahun-tahun berlalu, Reyna tumbuh menjadi gadis pintar dan gigih. Berkat bantuan beasiswa dan dukungan tak putus dari Ibu Guru Dian, ia berhasil menyelesaikan sekolahnya, bahkan kuliah di perguruan tinggi ternama. Kini, ia bukan lagi gadis kecil yang memilah kedelai. Ia adalah seorang guru muda, berdiri di depan kelas, menceritakan kisah inspiratifnya kepada murid-muridnya, persis seperti Ibu Guru Dian dulu. Ia menjadi lentera, yang kini menerangi jalan bagi anak-anak lain di Kediri, membuktikan bahwa pendidikan adalah kunci, bukan hanya untuk membuka pintu masa depan, tetapi juga untuk menyalakan harapan di setiap hati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI