Bagas tersenyum. Untuk pertama kalinya, ia tidak merasa kesal pada noda. Sebaliknya, ia merasa ada sesuatu yang baru, sesuatu yang hidup, yang baru saja masuk ke dalam dunianya yang selama ini hanya berisi garis lurus. Ia menoleh pada Clara, yang kini kembali melukis muralnya. Di dinding itu, Clara tidak hanya melukis garis-garis, tapi juga percikan-percikan warna yang tak beraturan. Dan di tengahnya, terbanglah kupu-kupu dengan sayap yang tak sempurna, namun terlihat begitu bahagia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI