Mohon tunggu...
Amiroh Untsal Asad
Amiroh Untsal Asad Mohon Tunggu... Freelancer - Bebaskan dan abadikan pemikiranmu dalam tulisan!

Saya adalah mahasiswa psikologi Universitas Airlangga yang menjadikan Kompasiana sebagai platform untuk menuliskan pemikiran saya seputar politik, sosial, dan pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Canceling Cancel Culture untuk Kehidupan Masyarakat Lebih Baik

9 Maret 2022   05:59 Diperbarui: 9 Maret 2022   06:10 1372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source of Image: uDOu PH

Accountabillity culture adalah “budaya bertanggung jawab” yang digagas oleh Sonya Renee Taylor. Dalam budaya ini, setiap orang dibiasakan untuk bertanggung jawab atas pelanggaran kelaziman sosial yang mereka langgar. Lebih lanjut, hal ini memungkinkan mereka untuk “bertindak lebih hati-hati” dan  membuat perubahan. Selain itu, hal tersebut bisa mendorong setiap orang untuk lebih memiliki tanggung jawab moral sehingga tuntutan moral dari orang tidak diperlukan. 

Cancel culture adalah budaya yang banyak memberikan dampak negatif. Dilihat dari segi mana pun, budaya ini tidak bisa dibenarkan dan dibiarkan begitu saja. Demi mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih baik dibutuhkan budaya yang lebih konstruktif dan menjunjung tinggi peace dan justice. Untuk itu, compassion culture dan accountability culture bisa menjadi budaya baru yang bisa dikembangkan untuk mewujudkan masyarakat bermartabat, damai, dan bermoral.

- Amiroh Untsal Asad, 

Mahasiswa Psikologi Universitas Airlangga

Referensi

Hart, B. (2020, December 17). Canceling cancel culture with compassion. TED Talks. https://youtu.be/pbihoXj0QwM

Jamieson, N. (2021, August 8). The psychology behind cancel culture. My Imperfect Life. https://www.myimperfectlife.com/features/psychology-behind-cancel-culture

Jazaieri, H. (2018). Compassionate education from preschool to graduate school. Journal of Research in Innovative Teaching & Learning, 11(1), 22–66. https://doi.org/10.1108/jrit-08-2017-0017

Martinez, A. (2021). Uncovering the Dirt on Cancel Culture: An In-depth Uncovering the Dirt on Cancel Culture: An In-depth Analysis of Publishing’s Relationship with Analysis of Publishing’s Relationship with Controversy Controversy. https://pdxscholar.library.pdx.edu/eng_bookpubpaper/58.

Nariswari, S. L. (2021, October 21). Mengenal Cancel Culture, Boikot Publik yang Kini Dialami Kim Seon Ho. Kompas. https://lifestyle.kompas.com/read/2021/10/21/141622420/mengenal-cancel-culture-boikot-publik-yang-kini-dialami-kim-seon-ho?page=2

Sonya, R. T. (2021, January 23). Let’s Replace Cancel Culture with Accountability. TED Talks. https://youtu.be/3vCKwoee27c

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun