Karena sebelum terjadi tsunami biasanya terjadi gempa dahsyat, sesaat setelah gempa tsunami tidak serta merta datang akan tetapi ada masa jeda 30-60 menit, disaat itu masyarakat harus waspada.
Kalau di Simeulue biasanya sesaat setelah gempa masyarakat seperti sudah terkomando akan terus mencari ketinggian untuk evakuasi, sementara Aparat Desa, Tokoh Masyarakat dan Pemuda diutus beberapa orang untuk mengamati kondisi air laut. Pengamatan itu dilakukan secara cermat dan hati-hati kalau situasi sudah aman baru kemudian dilaporkan ke titik evakuasi bahwa keadaan aman atau berbahaya.
Pasca gempa/tsunami Aceh, kearifan lokal masyarakat Simeulue dijadikan pedomen oleh Pemerintah, PMI, LSM dan NGO untuk memberikan pemahaman bagi masyarakat tentang kewaspaan menghadapi bencana tsunami.
Oleh karenanya Pemerintah melalui Departemen Sosial telah membentuk Desa Siaga, PMI dengan SIBAT (siaga bencana berbasis masyarakat). Hal ini dibutuhkan untuk kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana. Karena pada pra bencana, saat bencana dan pasca bencana peran mereka untuk mengkoordinir dan memberi pengetahuan tentang kebencanaan pada masyarakat akan sangat berarti .
Penulis :Â
Amir Mahmud
seorang staf dan relawan PMI