Halo, perkenalkan saya Amira Luthfy B, mahasiswi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang. Dalam tulisan ini saya ingin berbagi pengalaman sekaligus karya pribadi saya berupa Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) bimbingan kelompok yang saya susun dengan topik etika pergaulan dengan teman sebaya. Materi ini saya aplikasikan untuk siswa kelas 8 SMP Negeri 9 Semarang.
Masa remaja adalah fase yang penuh dinamika. Pada usia ini, siswa mulai banyak menghabiskan waktu bersama teman sebaya, membangun kelompok pertemanan, hingga mencari jati diri. Namun, tidak semua remaja paham bagaimana cara bergaul yang sehat. Tanpa arahan, pergaulan bisa menimbulkan masalah seperti konflik kecil, salah paham, hingga perilaku negatif seperti mengejek atau bullying. Karena itu, saya merasa dengan mengangkat tema etika pergaulan dengan teman sebaya dalam layanan bimbingan kelompok di SMP Negeri 9 Semarang sangat dibutuhkan.
Dalam RPL yang saya susun, saya memilih metode permainan simulasi sebagai media utama dalam menyampaikan materi. Kenapa? Tujuannya agar siswa tidak hanya mendengar teori, tetapi juga belajar melalui pengalaman langsung.Â
Saya menggunakan media sederhana berupa permainan ular tangga edukasi yang dimodifikasi dengan beberapa jenis kartu:
- Kartu Situasi Siswa diajak menghadapi contoh permasalahan nyata yang mungkin dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari bersama teman sebaya. Tujuannya adalah melatih siswa berpikir kritis dan mengambil keputusan etis saat menghadapi situasi sosial tertentu.Â
Kartu Aksi Positif Kartu ini berisi instruksi sederhana yang mendorong siswa untuk langsung mempraktikkan perilaku baik dalam kelompok.
Kartu Refleksi Kartu ini berisi pertanyaan yang mengajak siswa merenungkan pengalaman pribadinya yang berkaitan dengan pertemanan. Fungsinya agar siswa lebih sadar diri dan bisa mengambil pelajaran dari pengalaman yang pernah dialami.Â
Dengan begitu, suasana bimbingan tidak kaku, siswa bisa lebih antusias, dan pesan yang ingin disampaikan lebih mudah dipahami.
Melalui layanan ini, siswa SMP Negeri 9 Semarang kelas 8 diharapkan dapat memahami pentingnya etika pergaulan, dapat membedakan perilaku pergaulan yang positif dan negatif dan dapat mempraktikkan sikap sopan, peduli, jujur, dan bertanggung jawab dalam pertemanan sehari-hari.
Setelah melakukan kegiatan ini dapat memberikan pengalaman berharga bagi saya sebagai calon konselor sekolah. Saya belajar bahwa bimbingan kelompok bisa dirancang lebih kreatif dan dekat dengan dunia siswa, sehingga mereka lebih mudah menangkap pesan yang ingin disampaikan. Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi guru BK maupun pendidik lainnya untuk terus menghadirkan layanan yang inovatif, menyenangkan, sekaligus bermakna. Karena pada akhirnya, membekali generasi muda dengan etika pergaulan yang baik adalah investasi penting untuk menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, ramah, dan penuh empati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI