Mohon tunggu...
Amir Mahmud
Amir Mahmud Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger Lepas

Blogger lepas yang selalu haus akan ilmu pengetahuan. Bercita cita ingin mengembangkan desanya melalui sedikit keahlian menulisnya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Selain Masuk Angin, Inilah Keluhan yang Teratasi oleh Tolak Angin

14 Agustus 2018   23:00 Diperbarui: 14 Agustus 2018   23:21 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih teringat jelas waktu itu saat saya sedang gak enak badan dan rasanya seperti mau sakit, saya beli 2 sachet tolak angin cair di warung tetangga. Dan sontak, setelah beberapa saat saya minum, ternyata rasa seperti mau sakit tersebut hilang. Sayapun heran dan takjub "ko tolak angin cair ini manjur banget, padahal saya gak masuk angin" pikir saya dalam hati.

Dan kemarin saya membeli 4 sachet tolak angin cair ini, kemudian saya baca keterangan di belakangnya. Dan ternyata benar kalau tolak angin ini bukan hanya mengatasi masuk angin, tapi bisa juga untuk berbagai keluhan lain, seperti perut kembung, mual mual mau muntah, dan sakit perut.

Khasiat dan kegunaan tolak angin ada di belakang sachet. Dokpri
Khasiat dan kegunaan tolak angin ada di belakang sachet. Dokpri
Sakit perut ? wah saya juga baru tau kalo ternyata tolak angin bisa ngatasin sakit perut. Kemana saja aku huhuhuhu...

Udah gitu juga bisa nyembuhin pusing kepala juga, meriang, dan tenggorokan kering. Buat yang sering melakukan perjalanan jauh atau kecapean dan kurang tidur, tolak angin juga bisa jadi solusinya. Nah, berkaitan dengan hal ini, saya juga ingin berbagi pengalaman bagaimana tolak angin mengatasi keluhan saya selain masuk angin.

1. Mabuk kendaraan

Mabuk Kendaraan. Dok. Hello Sehat
Mabuk Kendaraan. Dok. Hello Sehat
Pas 2014/2015 lalu saat saya masih merantau ke Jakarta, hal yang paling saya takutkan adalah saat akan berangkat ke Jakarta naik bus. Pasalnya setiap kali akan berangkat, saya merasa masih kangennnnn sekali dengan rumah dan enggan sekali untuk meninggalkanya. Dan karena keadaan itulah, badan saya jadi panas dingin gak karuan secara tiba tiba.

Kalau sudah begitu, perut rasanya jadi mual mual pengin muntah. Jika perut saya sudah terisi makanan namun belum minum tolak angin cair, maka yang terjadi yaitu saya muntah. Tapi jika saya sudah minum tolak angin cair, hal itu bisa di cegah dan saya pun tidak jadi mual dan muntah. Dan itu seringkali saya alami.

Sebelum berangkat ke Jakarta, saya sudah siap siap terlebih dahulu dengan perbekalan, seperti makanan, botol air, jaket biar gak kedinginan, tas ransel berisi baju dan perlengkapan kerja, dan juga tolak angin cair. Biasanya saya beli 4 sachet. Saat akan berangkat saya minum 2 sachet. Dan saat sedang dalam bus, saya minum 2 sachet lagi.

Selama merantau, biasanya saya pulang 2 - 3 bulan sekali. Saat pulang kampung, saya jarang merasakan mual muntah atau mabuk kendaraan karena suasana hati yang senang akan kembali kerumah begitu membuat saya bahagia. Namun saat akan kembali ke Jakarta, kembali saya merasakan panas dingin dan rasanya mual mual pengin muntah.

Namun seperti tadi saya tuliskan, untuk antisipasinya, saya selalu minum tolak angin cair. Dan setelah minum tolak angin cair, pasti saya tidak mabuk. Badan pun jadi lebih anget dan saya pun tak jadi mabuk. Mabuk kendaraan yang saya rasakan itu sangat menyiksa, ditambah badan panas dingin, menggigil, dan yang paling menyiksa itu pas muntah muntahnya itu lho. Untung saja waktu itu saya sudah siapkan kantong kresek, jadinya aman deh.  Kalo sampe muntah kan malu.

Pernah waktu itu pas saya mau ke Semarang bareng teman, sebelumnya saya tidak minum tolak angin cair. Dan pas sampai magelang, saya mabuk dan muntah. Duh gak enak sekali rasanya. Untung saja di sediain plastik di dalam bus, jadinya aman deh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun