Oleh Amidi
Â
Menteri Keuangan Purbaya  Yudhi  Sadewa akan menargetkan atau akan mengembalikan pertumbuhan ekonomi dari kisaran angka 5 persen  menjadi kisaran angka 6 persen, mendapat kritk  dari pengamat politik Rocky Gerung. Rocky  menyangsikan target sang menteri yang beritanya sudah viral di media sosial.
Sehubungan dengan itu, dengan serta merta Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi kritik dari  Rocky Gerung tersebut. Ia meminta agar Rcky Gerung meminta maaf apabila dirinya terbukti berhasil membawa     ekonomi Indonesia tumbuh 6 persen. (lihat Kompas.com, 28 September 2025)                                Â
Timbul Kekisruan.Â
Bila di simak, munculnya keinginan atau menargetkan  pertumbuhan ekonomi 6 persen tersebut, karena sang menteri  mempunyai keyakinan dengan adanya kucuran dana pemerintah ke  Himbara Rp, 200 trilun tersebut  dan ditambah adanya kebijakan-kebijakan ikutan lainnya yang akan diluncurkan sang menetri.
Namun, pada  bagian lain, sang pengamat politik, Rocky Gerung mengkritiknya, Rocky Gerung menilai kapasitas sang mentri tidak mungkin bisa mendorong mesin  pertumbuhan ekonomi dengan caranya menempatkan dana pemerintah  Rp. 200 triliun  ke sistem perbankan. Pasalnya tugas bendahara negara hanya sebagai "kasir". Hal tersebut dibantah sang menteri, katanya ia tidak hanya sebagai juru bayar negara, tetapi ia bisa memerankan diri sebagai pengambil kebijakan fiskal dan moneter.  (lihat detikfinance.com, 26 September 2025)
Pada bagian lain, bila di simak, Rocky Gerung juga menambahkan bahwa untuk "mendorong" pertumbuhan ekonomi itu justru lebih tertuju pada kementrian  terkait, seperti kementerian perdagangan, kementerian industri, kementerian pertanian.
Keinginan sang menteri untuk menargetkan pertumbuhan ekonomi 6 persen tersebut menimbulkan kekisruan, namun kekisruan tersebut sudah meredah dan sang menteri  sudah mulai fokus dengan langkah dan atau kebijakan lain dalam rangka mengejar pertumbuhan ekonomi 6 persen tersebut. Apakah sang menteri bisa mewujudkan keinginannya tersebut?, Kita tunggu saja nanti !
                                                       Â
Bentuk Kepedulian.
Bila dicermati kritik yang muncul dari seorang pengamat politik kawakan, Rocky Gerungg  tersebut, walaupun bukan ekonom, sebenarnya hanya merupakan suatu bentuk kepedulian salah seorang anak negeri ini yang peduli  dan merasa memiliki terhadap negeri ini. Rocky Gerung, dalam hal ini,  tidak akan menciptakan permusuhan, dan tidak akan menunjukkan suatu kebencian, melainkan hanya semata-mata karena terpanggil untuk memperbaiki kondisi negeri ini. Rocky Gerung tidak hanya baru-baru ini saja  melontarkan kritiknya kepada petinggi negeri ini, tetapi selamamini sudah beliau lakukan dan isi kritikan beliau pun sering "membumi" dan langsung di-viral-kan oleh pihak media sosial.
Memang sepintas. Kritik yang dilancarkan seorang Rocky Gerung terkadang "tidak enak didengar", "membuat telinga panas", "memunculkan emosi" pihak yang dikritik, namun bila didalami dan dicermati secara seksama, terkdang kritik yang diluncurkan beliau ada benarnya, hanya model dan gaya kritiknya yang terkadang "kurang diterima", entah memang gaya beliau atau entah karena beliau begitu pedulinya terhadap persoalan negeri ini, silakan dinilai sendiri!.
Sang menteri, Purbaya Yudhi Sadewa pun ada benarnya, beliau baru saja diangkat sebagai menteri keuangan, emosi untuk "bangkit" mulai membara, sehingga tidak heran jika beliau memunculkan kebijakan bombastis yakni mengucurkan dana Sisa Anggaran Lebih (SAL) pemerintah yang mengendap  di Bank Indonesia ke Himbara tersebut.
Terlepas dari pro dan kontra atas peluncuran kebijakan kucuran dana Rp. 200 triliun tersebut, yang jelas inilah suatu bentuk "gebrakan" yang diyakini  sang menteri, bahwa kucuran dana tersebut akan  dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi negeri ini. Terlepas dari diperkirakan akan adanya "nasib" yang sama seperti kucuran Bantuan Likuditas Bank Indonesia (BLBI) tahun 1998 lalu, yang jelas sang menteri mempunyai keinginan agar terjadi akselerasi ekonomi. Terlaptas dari diperkirakan akan menimbulkan ekses terhadap kridit macet, yang jelas sang  menteri ingin agar para pelak bisnis dapat mengakses dana untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi tersebut.
Â