Mohon tunggu...
Ami Utami
Ami Utami Mohon Tunggu... -

Sekedar mengungkapkan apa yang ada di pikiran

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Top Up Go-Pay Sana Sini

7 Agustus 2018   10:21 Diperbarui: 7 Agustus 2018   10:44 1173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siang ini, setelah makan siang di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan dan harus balik ke kantor, saya memutuskan untuk menggunakan salah satu penyedia transportasi ojek online, yakni Go-Jek.

Setelah duduk manis menggunakan helm, dan sudah jalan sekitar 5 menit, si driver berkata ke saya, "Mbak, saya minta tolong dong isi Go-Pay 25 ribu saja." Karena kebetulan saya memang berniat mengisi Go-Pay, saya iyakan saja. Kebetulan, dan katanya membantu si driver mendapatkan tambahan 1 poin.

Bagi para pengguna Go-Jek di Ibukota ini, saya yakin Go-Pay sudah seperti kebutuhan. Apalagi karena Go-Pay sekarang bisa dipakai untuk berbagai pembayaran, mulai dari tagihan sampai beli makanan di beberapa merchant yang sudah bekerja sama. Seperti uang elektronik lainnya, Go-Pay tentu saja harus di-top-up. Nah, kadang-kadang memilih di mana atau bagaimana melakukan top-up ini yang menjadi 'kerjaan'.

  • Melalui transfer bank

Boleh dibilang ini merupakan cara termudah dan paling sering saya lakukan karena saya adalah pengguna perbankan digital. Hanya berbekal telepon genggam, saya bisa melakukan top-up Go-Pay di mana saja, kapan saja, kadang sedang berbaring di tempat tidur. Saya juga bisa mengisi dengan nominal berapapun, kadang kalau iseng karena saya suka melihat angka yang "bulat", saya bisa mengisi nominal dengan angka suka-suka: 10.250, 15.640, dan lain-lain

Kekurangannya, sekarang ada biaya administrasi untuk top-up melalui transfer, yakni sekitar 1000 rupiah. Ada juga yang besarnya 2000 rupiah Memang lebih kecil dibandingkan transfer antar bank, tapi kok tetap berasa kurang rela ya (hahaha).

  • Melalui driver Go-Jek

Ini adalah cara kedua, berhubung saya cukup sering menggunakan jasa mereka baik transportasi maupun membeli makanan. Kelebihannya tidak ada biaya administrasi. Tapi memang membuat saya harus menyediakan uang tunai, dan ini yang agak repot. Kadang memang di dompet sama sekali tidak ada uang tunai (hihihi)

  • Melalui kasir Go-Pay di arena Go-Food

Ini cara ketiga, karena kebetulan lokasi kantor yang tidak jauh dari kantor Go-Jek. Sehingga saya bisa saja melakukan top-up di kasir. Saya bisa mengambil uang tunai dari ATM yang ada di dekat kantor. Kekurangannya, minimal pengisian adalah Rp. 50.000 padahal terkadang saya mau isinya kurang dari 50 ribu saja...

  • Melalui di Group Alfamart (Alfamart, Alfamidi, Lawson, Dan+Dan) atau Pegadaian

Ini cara yang sampai sekarang belum pernah saya lakukan. Pertama, khusus mencari lokasi minimarket atau pegadaian itu 'usaha' banget. Selain itu biaya administrasinya juga lebih besar daripada via transfer bank utama saya -- di group Alfamart dan pegadaian biaya administrasinya Rp. 2000.

 Jadi, dari berbagai macam pilihan top-up Go-Pay, mana yang paling sering kalian lakukan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun