Mohon tunggu...
Amalia Adhandayani
Amalia Adhandayani Mohon Tunggu... Freelancer - Akademisi.

Mempelajari psikologi dan kepribadian manusia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Beda Budaya, Beda Pula Penyebab Belanja Impulsif

11 Desember 2018   23:36 Diperbarui: 20 Mei 2022   23:13 1855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Infografis oleh penulis @amemalia

Perlunya memahami peran setiap budaya dalam perilaku pembelian konsumen tentu dapat menjadi keuntungan bagi produsen, sehingga diharapkan semakin banyak penelitian lain yang mengupas variabel budaya dan pembelian impulsif. Selain menambah literature akademik, nantinya hasil penelitian pun mampu dijadikan sebagai acuan bagi produsen untuk merancang strategi pemasaran yang tepat pada setiap negara dan budaya.

    

  1. Rook, D. W. (1987). The buying impulse. Journal of consumer research, 14(2), 189-199.
  2. Bashir, S., Zeeshan, M., Sabbar, D., Hussain, R. I., & Sarki, I. H. (2013). Impact of cultural values and life style on impulse buying behavior: a case study of Pakistan. International Review of Management and Business Research, 2(1), 193.
  3. De Mooij, M. (2010). Consumer behavior and culture: Consequences for global marketing and advertising. Sage.
  4. Abratt, R., & Goodey, S. D. (1990). Unplanned buying and instore stimuli in supermarkets. Managerial and Decision Economics, 11(2), 111-121.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun