Mohon tunggu...
Amelya Adiningsih
Amelya Adiningsih Mohon Tunggu... Lainnya - Atrikel

Mahasiswi Psikologi Universitas Islam Negeri Sunan Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Menanamkan Jiwa Kepemimpinan di Masa Pandemi Covid-19

1 Juni 2020   15:19 Diperbarui: 1 Juni 2020   18:52 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Beberapa bulan yang lalu hingga saat ini dunia digemparkan oleh penyebaran virus Covid-19. Menurut WHO, COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan.  Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak dikenal sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. COVID-19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh dunia salah satunya Indonesia. Dilansir dari nasional.kompas.com berdasarkan data yang masuk hingga Minggu (31/5/2020) pukul 12.00 WIB, diketahui ada 700 kasus baru Covid-19 di Tanah Air. Penambahan ini menyebabkan kini total ada 26.473 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020. Pernyataan ini disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto

 Pemerintah dengan mengacu pada Protokol Badan Kesehatan Dunia (WHO) sudah membuat aturan yang tegas, yaitu: di rumah saja (social distancing), jaga jarak (physical distancing), jangan berkerumun, pakai masker, cuci tangan, hingga baru-baru ini pemerintah membuat keputusan untuk PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang dianggap mampu mempercepat penanggulangan sekaligus mencegah penyebaran corona yang semakin meluas di Indonesia. Tetapi hingga saat ini masih ditemukan kurangnya kedisiplinan dan ketaatan masyarakat dalam mematuhi imbauan-imbauan tersebut sehingga kini semakin bertambah jumlah kasus persebaran Covid-19 dan semakin terasa pula dampak dari adanya persebaran Covid-19 di berbagai wilayah di Indonesia ini. Baik dari segi kesehatan, ekonomi, pendidikan, sosial, politik dan lain sebagainya. 

Semua imbauan-imbauan yang di berikan oleh pemerintah baik dari pemerintah pusat atau pemerintah daerah tidak akan memutus mata rantai persebaran Covid-19 jika masyarakat masih tetap saja mengabaikan imbauan-imbauan yang diberikan. Seharusnya masyarakat menyadari tanggug jawab dalam penanganan penyebaran Covid-19 ini tidak hanya dibebankan kepada pemerintah tetapi juga perlu tanggung jawab yang tertanam dalam setiap diri individu. Jika dikutip dari sebuah hadis yang berbunyi  "Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Mengutip dari sebuah mutiara hadits tersebut sudah menjadi ketetapan-Nya bahwa kita semua adalah seorang pemimpin. Hal ini tidak mempedulikan apa jabatannya sekarang, berapa jumlah bawahannya, strata pendidikannya, darimana sukunya berasal, dan berapa penghasilannya per bulannya. Kita murni terlahir sebagai pemimpin di dunia ini, entah itu di lingkup organisasi maupun lingkup kecil keluarga tersayang atau dalam lingkup yang lebih kecil lagi, diri kita pribadi. Kita selalu dituntut tampil dengan baik sebagai seorang pemimpin. Pemimpin yang bisa mengayomi, pemimpin yang bisa melindungi dan menjadi teladan bagi pengikut atau orang yang dipimpinnya.

 Jadi sebenarnya setiap individu itu ialah pemimpin, situasi wabah Covid-19 menjadi saat bagi semua pihak untuk memikirkan apa yang akan dilakukan pascawabah. Selain itu, masa sulit justru menjadi salah satu momen menguji leadership atau kepemimpinan setiap orang.  Setiap orang harus mampu memimpin dirinya sendiri untuk mentaati segala imbauan-imbauan yang di keluaran oleh pemerintah, dan harus memiliki rasa peduli atau empati terhadap orang lain sehingga ia bisa menjadi teladan bagi orang yang berada di lingkungan sekitarnya.

Dalam ruang lingkup yang lebih luas menjadi pemimpin bagi orang lain dalam masa pandemi Covid19 ini salah satunya bisa mengadakan penggalangan dana dan bekerjasama dengan komunitas kemanusiaan untuk membantu masyarakat yang terkena dampak dari Covid19 baik dari segi ekonomi ataupun kesehatan sehingga kita tidak hanya menunggu bantuan dari pemerinta tetapi membantu pemerintah dalam menanganai hal ini selain itu dapat membatu pemerintah dengan cara terus memberikan imbauan kepada masyarakat mengenai pentingnya mematuhi imbauan-imbaun pemerintah demi mengurangi penyebaran covid19 baik mengunakan komunikasi secara lisan ataupun komunikasi secara tertulis seperti melalui sosial media.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun