Film Komedi Romantis ala Thailand yang Sayang untuk Dilewatkan: Oh My Girl (OMG!)
Berlatar belakang kota metropolitan Thailand yang sibuk,  film drama- komedi-romantis  ini diproduksi oleh rumah produksi yang sudah cukup populer yaitu GFDH 559. Film bioskop berdurasi  yang 2 jam 4 menit, yang tayang di Indonesia sejak 18 Januari 2022 ini sangat menarik dan sayang untuk dilewatkan.
Hampir seluruh pemain pada film ini adalah anak muda yang berparas cantik dan menawan khas seperti Asia. Tokoh Utama Pria yang bernama Guy diperankan oleh Wongravee Nateetorn dan tokoh utama wanita yang bernama June diperankan oleh Plearnpichaya Komalarajun sukses menghibur dari awal hingga selesai Saat penulis menonton di layar lebar, tidak kurang dari  2/3 total penonton tertawa lepas merespon setiap adegan komedi  dan alur cerita yang seringkali sulit ditebak. Hal ini pun berlanjut hingga ending film yang dibuat cukup unik lho.
Sebagai contohnya, diawal adegan film, terdapat peran narator yang begitu antusias dalam memberikan pengantar jalan cerita di menit awal ketika adegan di lapangan kampus saat memperkenalkan peran wanita utama yang adalah gadis yang sangat cantik yang sangat populer oleh semua pria di kampus karena paras cantiknya yaitu Jun. Jun diceritakan  yang ditaksir oleh teman pria kuliahnya yang tiba-tiba langsung menyatakan cinta dengan menghampiri June lantas menyatakan cinta lewat mengetik chat di smartphone dan direspon langsung positif oleh June dengan menjawab "Ya". Lantas narator menyatakan bahwa film ini bisa saja selesai sekarang ....., namun karena tokoh utama pria nya bukan yang bersangkutan, maka film ini barulah akan dimulai.Â
Sementara itu pria yang berhasil menaklukkan hati Jun tersebut secara instan, merupakan sahabat dari pemeran utama pria yang bernama Guy. Diceritakan Guy merupakan sosok pria yang berparas ganteng nan misterius karena cenderung tidak banyak bicara. Guy pun cenderung introvert dan seringkali kikuk jika berhadapan dengan wanita. Diam-diam Guy juga menaruh rasa suka terhadap June, namun masih memendamnya. Tidak disangka Guy lah yang membantu sahabatnya untuk mendekati gadis impiannya dengan memberikan ide spontan untuk "menembak "nya langsung kepada sahabatnya tanpa mengetahui bahwa sebenarnya gadis tersebut adalah orang yang sama yang ditaksir oleh Guy
Kemudian hal menarik lainnya juga saat suara narator tiba-tiba terhenti karena sang pemain utama pria yaitu Guy merasa perasaan gembira bercampur sedih saat sahabatnya berhasil menaklukkan hati June dan digambarkan dengan suasana kontras yaitu tiba-tiba hujan besar disertai angin kencang melanda dikampus senada dengan perasaan Guy dan saat ia membuka payungnya pun ternyata rusak, kemudian Guy merasa hari itu sungguh berat dan terjadi pembicaraan  dalam hati Guy terhadap sang narator. Guy lantas meminta narator untuk tidak banyak berkomentar tentang dirinya, dan tadaaaaa... suara narator pun hilang.
Selanjutnya alur film bergulir menjadi kehidupan remaja dewasa di sebuah kampus di perkotaan Thailand yang penuh dengan energi, para mahasiswa dan mahasiswi begitu bersemangat dalam menjalankan hari-harinya dengan menyoroti kehidupan diluar pelajaran kampus seperti saat mahasiswa bermain ke klub atau cafe, mengobrol dengan teman di kantin sampai menari modern yang ternyata juga dapat dilakukan oleh Guy dengan sangat luwes saat ia menghabiskan waktunya dengan June dan teman-teman disebuah klub. Dari film ini selain penonton akan dibuat selalu penasaran dengan kisah cinta antara Guy dan June yang terus ada namun selalu tidak bisa bersama karena waktu dan tempat yang berbeda, meski sebenarnya keduanya saling menyukai. Hal ini terus berlangsung sampai mereka lulus kuliah dan memasuki dunia kerja.
Dari film ini kita juga dapat mengenal lebih dekat keunikan gaya hidup remaja dewasa Thailand seperti halnya menggunakan seragam kuliah seperti dibangku sekolah, gaya hidup dan romansa muda-mudi Thailand yang sedikit banyak menyerap budaya pop culture, juga diceritakan aktor di film ini sangat dekat dengan pasangannya dengan beberapa kali ditampilkan tinggal bersama dalam satu atap . Selain itu kita juga dapat mengintip potret kota metropolitan Thailand yang mengandung makna kritik sosial yang coba disampaikan melalui susunan adegan yang didesain sedemikian rupa dan dengan humor simple nan realistis. Pada suatu adegan kita seperti terhubung dengan suasana kota metropolitan di Indonesia khususnya dimusim hujan- seperti adanya adegan basah ketika Guy dan June kesulitan untuk pulang kerumah masing-masing setelah acara nongkrong dengan teman-temannya di sebuah klub lalu tiba-tiba hujan deras melanda dan banjir terjadi dengan ketinggian air diatas lutut. Dibelakang tembok adegan ini terdapat mural di dinding yang ditulis sepintas seperti tulisan kota air yaitu Venesia.
Adegan ini yang menjadi benang merah bagi adegan selanjutnya ketika disinilah Guy kehilangan salah satu sepatu yang ditentengnya nya karena menjatuhkan secara tidak sengaja dan sepatu tersebut hanyut digenangan banjir. Lantas, June dengan cekatan langsung berusaha menyisir genangan banjir untuk membantu mencari sepatu tersebut dan ternyata ia malah berhasil menemukan alas kaki lainnya yaitu sendal jepit..... Â Â
Kira-kira bagaimana yah suksesi percintaan Guy dan June serta ending dari cerita ini? Agar tidak penasaran, mari saksikan langsung di bioskop kesayangan Anda.
