Mohon tunggu...
Amelina Junidar
Amelina Junidar Mohon Tunggu... Guru - Guru SD Islam Al Azhar 67 Bukittinggi

Nama pena Elina Ajrie. Ibu rumah tangga. Hobi coret-coret semenjak kelas 3 SD. Sudah memiliki sekitar 6 buku puisi solo dan 20 antologi cerpen-puisi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Narsistik Itu Penyakit, Bukan Pede!

11 Mei 2023   10:06 Diperbarui: 11 Mei 2023   10:19 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pernah ketemu orang yang sangat sangat mencintai dirinya sendiri? Merasa sempurna dalam segala hal lantas suka sekali melontarkan kalimat pujian untuk dirinya sendiri? Kalau saya, pernah. Orang dengan tipe ini amat perfeksionis. Apa pun yang terjadi dalam hidupnya bisa kita ikuti dari media sosialnya. Lebih seperti paparazzi berjalan, isinya ... ya tentang dirinya sendiri, siapa lagi. Tidak ada yang lebih penting daripada dirinya sendiri. Mungkin kalau ditanya siapa idolanya, bisa saja dia malah menatap cermin lalu senyum senyum sendiri. Tanpa perlu melanjutkan bertanya, sudah tahu toh jawabannya?

Percayalah kompasioner, suka tidak suka, sadar tidak sadar, semua orang memiliki gangguan kepribadian ini, hanya saja mungkin proporsinya yang berbeda di tiap individu. Ada yang tidak terlalu kelihatan, sebaliknya, ada juga yang sangat dominan. Nah, yang dominan ini yang mengkhawatirkan. Namanya saja gangguan kepribadian, ya ujung-ujungnya pasti mengganggu, kalau bukan mengganggu diri sendiri, pasti menganggu untuk orang lain. Ngeri, kan, kompasioner?

Yuk kita lihat apa kata para ahli tentang narsis ini.

1. Dian Ibung, S. Psi
Psikolog Klinis dan ahli grafologi ini menyebutkan bahwasanya narsis adalah gangguan keperibadian yang mengindikasikan seseorang memiliki kebutuhan yang tinggi untuk dipuji, kurang memiliki empati, membanggakan diri, dan merasa dirinya lebih penting dari orang lain. 

2. Kartono (2000:64-65) 

Narsisme adalah cinta diri yang ekstrim, menganggap diri sendiri sangat superior dan sangat penting, ada extreem self importancy. Perhatian yang sangat berlebihan kepada diri sendiri, dan kurang adanya perhatian pada orang lain.

3. Freud (Alwisol, 2011) 

Narsisme adalah sikap mencintai diri sendiri yang juga disertai dengan kecenderungan untuk membanggakan diri sehingga individu dengan sikap narsisme tersebut sering kali lebih mementingkan diri sendiri. 

4. Nevid, J, Rathus, S & Greene B (2006)

Narsisme diartikan sebagai orang yang memiliki rasa bangga atau keyakinan yang berlebihan terhadap diri mereka sendiri dan kebutuhan yang ekstrim akan pemujaan. Membesar-besarkan prestasi mereka dan berharap orang lain menghujaninya dengan pujian. 

Tidak ada yang positif kan, kompasioner? Waduh! Bagi yang merasa masuk dalam kriteria, yuk hijrah, balik jadi pribadi yang lebih membumi, anteng, dan tenang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun