Mohon tunggu...
Tasya Amelia
Tasya Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Telkom University

Mahasiswi S1 Ilmu Komunikasi Telkom University yang gemar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Situs Batujaya: Keragaman Candi Batujaya di Jawa Barat

12 November 2023   11:15 Diperbarui: 12 November 2023   11:22 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Sri Baduga, Bandung, Jawa Barat. dokpri

Indonesia, sebagai negara dengan keberagaman budaya yang kaya, memiliki warisan sejarah yang mencengangkan. Salah satu keajaiban budaya yang menghiasi tanah air adalah candi. Bangunan megah ini merupakan bukti peradaban masa Hindu-Buddha yang digunakan untuk berbagai keperluan, seperti tempat ibadah, mercusuar kerajaan, dan lain sebagainya. Dalam konteks ini, candi di Indonesia dibagi menjadi dua aliran utama, yakni aliran Hindu dan aliran Buddha.

Pembangunan candi di Indonesia dimulai pada masa Mataram Kuno, saat kejayaan kerajaan tersebut. Seiring berjalannya waktu, pembangunan candi berkembang pesat dan semakin bervariasi. Meskipun ada perbedaan antara aliran Hindu dan Buddha, banyak kesamaan corak yang digunakan oleh kedua aliran tersebut.

Terdapat beberapa candi terkenal yang berada di bawah aliran Buddha seperti Candi Borobudur, Candi Mendut, dan Candi Pawon. Pada lain sisi, terdapat salah satu candi Buddha yang kurang dikenal namun memiliki nilai sejarah yang tidak kalah tinggi yaitu Candi Batujaya, yang terletak di Jawa Barat, tepatnya di Kabupaten Karawang. Meskipun mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, Candi Batujaya adalah salah satu candi Buddha kuno yang menjadi bagian dari kompleks candi yang disebut Situs Batujaya.

Situs Batujaya mencakup luas sekitar 5km² dan terletak di dua lokasi desa, yaitu Desa Segaran dan Desa Talagajaya. Kompleks situs ini menunjukkan betapa luasnya warisan sejarah ini, terletak di tengah persawahan dan dikelilingi oleh rumah penduduk. Menurut penelitian, Situs Batujaya memiliki 27 situs percandian yang tersebar di berbagai titik. Namun, hanya empat candi yang diberikan nama dan dijaga sebagai tempat wisata yaitu Candi Jiwa, Candi Blandongan, Candi Serut, dan Candi Sumur.

Candi Jiwa atau Candi Batujaya I merupakan candi yang saat ditemukan hanya berbentuk gundukan kecil yang terlihat seperti bukit. Candi Jiwa sendiri berbentuk persegi dan tidak memiliki tangga di sekitar bangunannya. Candi Jiwa merupakan candi yang nyaris sempurna bentuknya dibandingkan dengan candi-candi di Situs Batujaya yang lainnya, Uniknya dari Candi Jiwa ini adalah terdapat beberapa ukiran bergambarkan bunga teratai dan peninggalan bekas yang menandakan adanya patung Buddha yang sangat tinggi melebihi 4 meter. Candi Jiwa sendiri dinamakan Candi Jiwa karena dahulu, sebelum Candi Jiwa ditemukan sebagai bangunan utuh dan masih tertutupi oleh tanah, banyak hewan ternak yang melewati Candi Jiwa ini. Tetapi, setiap hewan ternak yang melewati Candi Jiwa, kebanyakan hewan ternak tersebut berakhir kehilangan nyawa. Oleh karena itu, candi ini dianggap memiliki jiwa, sehingga dinamakan sebagai Candi Jiwa.

Candi Blandongan atau Candi Batujaya V merupakan sebuah candi yang berbentuk mirip seperti Candi Jiwa, tetapi bedanya adalah Candi Blandongan memiliki sembilan anak tangga. Candi Blandongan memiliki penemuan yang bersejarah dalam histori Buddha, karena ditemukan sebuah jimat atau amulet, votive tablet, hingga arca Buddha. Jimat yang ditemukan di Candi Blandongan merupakan jimat yang kerap digunakan saat berziarah dalam tradisi agama Buddha, dan votive tablet yang ditemukan merupakan sebuah simbol dalam tradisi agama Buddha yang terbuat dari tanah liat. Candi Blandongan sendiri memiliki dugaan bentuk utuhnya seperti stupa, hal ini masih menjadi dugaan karena atap dari Candi Blandongan telah runtuh sehingga hanya tersisa bangunan tanpa atap.

Candi Serut atau Candi Batujaya VII merupakan salah satu candi di Situs Batujaya yang pembangunan bangunannya memang belum selesai semenjak masa Kerajaan Tarumanegara, dan hal ini menjadikan Candi Serut hanya memiliki pondasi bangunan dan belum terbentuk dinding maupun atap dari candi tersebut. Pondasi tanah yang dimiliki oleh Candi Serut juga dapat dikatakan miring dikarenakan dataran yang tidak stabil sehingga dapat terendam oleh air dengan mudah. Oleh karena itu, banyak orang yang berpendapat bahwa Candi Serut perlu dipulihkan kembali karena ditakutkan dapat membuat Candi Serut semakin hancur akibat konstruksi bangunannya yang belum sempurna.

Candi Sumur atau Candi Batujaya VIII merupakan sebuah candi yang hanya memiliki pondasi bangunan yang belum terbentuk sama sekali selayaknya bangunan, hanya berbentuk persegi panjang dan terletak di tengah-tengah kolam. Sehingga, kondisi Candi Sumur berada di rendaman air. Candi Sumur sendiri terdiri atas batu-batu yang memiliki ketebalan kurang lebih 4 meter setiap batunya. Candi Sumur sudah diberikan pagar untuk menjaga kenyamanan pengunjung yang ingin mengunjungi Candi Sumur. Walau demikian, Candi Sumur hanya dapat dilihat dan tidak bisa ditapaki oleh pengunjung dikarenakan kondisi bangunannya yang hanya berupa pondasi lantai yang setengah pondasinya terendam air.

Meskipun untuk saat ini hanya empat candi yang diberikan nama dan dijaga sebagai tempat wisata, Situs Batujaya menyimpan banyak peninggalan lain, termasuk runtuhan percandian, arca Buddha, hingga artefak peninggalan aktivitas manusia di masa lampau. Meskipun sebagian besar percandian di Situs Batujaya masih tertimbun oleh tanah dan berbentuk bukit, tidak dapat dipungkiri sejarah yang terkandung di setiap candi akan menjadi sumber pembelajaran baru yang berharga bagi kita pada masa kini. Candi Batujaya, dengan segala keragamannya, membangkitkan rasa kekaguman terhadap keajaiban budaya Indonesia yang telah melintasi zaman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun