Mohon tunggu...
ameliaputri
ameliaputri Mohon Tunggu... mahasiswa

sedang belajar bagaimana cara menulis dengan baik

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Keripik Singkong Mama Ida: Wirausaha Perempuan Hebat Dari Alalak Yang Menjaga Cita Rasa Dan Kemandirian

10 Oktober 2025   00:00 Diperbarui: 10 Oktober 2025   02:22 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Saat Wawancara & Berbincang tentang perjalanan karir ibu ratna (Sumber: Dokumentasi Wawancara dengan responden)

Keripik Singkong Mama Ida: Wirausaha Perempuan dari Alalak yang Menjaga Cita Rasa dan Kemandirian

Di sebuah sudut Kelurahan Handil Bakti, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, aroma gurih singkong goreng merebak setiap pagi dari dapur sederhana milik Ibu Ratnawati, atau yang akrab disapa Mama Ida. Dari rumah panggung di tepi jalan kecil, lahir usaha kecil bernama “Keripik Singkong Mama Ida”. Sebuah kisah tentang ketekunan, kejujuran, dan semangat perempuan Banjar menjaga cita rasa lokal.

Dari Camilan Rumah ke Produk Unggulan Komunitas

Usaha ini bermula pada tahun 2017. Awalnya, Mama Ida hanya membuat keripik singkong untuk camilan keluarga. Namun, karena banyak tetangga yang suka, pesanan mulai berdatangan. Kini, dari dapur kecilnya, ia memproduksi keripik singkong rasa original yang menjadi favorit masyarakat sekitar. Dengan bahan baku singkong dari petani lokal Handil Bakti, ia memastikan kualitas terbaik di setiap irisan. “Saya ingin tetap pakai singkong kampung, rasanya lebih gurih dan tidak pahit,” ujarnya saat diwawancarai. Dari usahanya, Mama Ida memperoleh pendapatan sekitar Rp2–3 juta per bulan, cukup untuk membantu ekonomi keluarga sekaligus memberdayakan dua tetangga yang ikut membantunya mengemas keripik.

Strategi dan Pola Pengelolaan yang Sederhana tapi Efektif

Hasil kuisioner menunjukkan bahwa usaha ini dijalankan secara mandiri tanpa perencanaan tertulis. Semua pencatatan keuangan dilakukan manual di buku tulis kecil, sementara pemasaran mengandalkan promosi mulut ke mulut dan media sosial sederhana seperti Facebook dan WhatsApp. Walau tampak sederhana, sistem ini efektif karena bertumpu pada kepercayaan pelanggan. “Yang penting jaga rasa dan jujur sama pelanggan,” tutur Mama Ida. Menurut Khabibah et al. (2024), banyak UMKM kuliner skala mikro bertahan justru karena hubungan sosial yang kuat dan konsistensi kualitas produk, bukan karena sistem manajemen modern.

Kualitas Rasa sebagai Identitas

Ciri khas Keripik Singkong Mama Ida terletak pada rasa original-nya. Tidak ada tambahan rasa pedas atau bumbu modern semuanya alami. Singkong digoreng dengan minyak baru setiap hari, dan diberi sedikit garam agar tetap gurih tanpa meninggalkan rasa pahit. “Orang beli keripik saya karena rasanya alami, renyah, tidak pakai penyedap,” ujarnya. Konsistensi rasa ini menjadi kunci kepercayaan pelanggan yang sudah bertahan selama bertahun-tahun.

Penelitian Rahman (2020) menyebut bahwa pelaku UMKM perempuan di Kalimantan Selatan sering mempertahankan keunikan lokal sebagai bentuk ketahanan bisnis, sekaligus mempertahankan nilai budaya dan selera masyarakat tradisional.

Inovasi yang Tumbuh dari Kesederhanaan

Meski tidak mengeluarkan varian rasa baru, Mama Ida terus berinovasi dalam hal efisiensi dan kebersihan produksi. Ia mengganti alat pemotong singkong yang lebih cepat dan menambah stok kemasan plastik tebal agar produk tahan lama. Langkah-langkah kecil ini menunjukkan bentuk inovasi realistis, yang disesuaikan dengan kapasitas dan konteks lokal. Dalam studi Mulyadi et al. (2024), inovasi sederhana semacam ini terbukti menjadi faktor penting dalam mempertahankan UMKM tradisional agar tetap eksis di tengah arus modernisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun