Mohon tunggu...
Amelia Oktaviani
Amelia Oktaviani Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Demo Buruh

11 Desember 2013   18:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:03 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dunia, setiap tanggal 1 mei diperingati sebagai hari buruh. Mengapa dikatakan hari buruh? Karena setiap tanggal tersebut, seluruh buruh di dunia melakukan aksi menuntut kesejahteraan bagi mereka selaku kaum buruh. Karena mereka menganggap apa yang perusahaan berikan, tidak sebanding dengan tenaga yang mereka keluarkan untuk bekerja di perusahaan tersebut.

Banyak dari para buruh yang turun ke jalan demi menyuarakan tuntutan mereka, memblokir jalanan sebagai bentuk protes kepada pemerintah. Sebagai imbas dari demo yang dilakukan para buruh tersebut jalanan menjadi macet, terlebih jika jalanan sampai mereka blokir.

Para buruh di Serang-Banten melakukan aksi demo mereka dengan menutup ruas jalan tol Jakarta-Merak. Akibat dari penutupan jalan tol tersebut, arus lalu lintas macet total sepanjang 8 KM didalam tol, dan 7 KM diluar tol.

Namun, sebenarnya. Dampak besar dirasakan dari demo yang dilakukan para buruh tersebut ialah aktivitas perusahaan dan juga masyarakat. Perusahaan mungkin akan merugi akibat tidak beroperasinya perusahaan hari itu. Namun, masyarakat lebih menjadi korban karena susahnya akses jalanan yang tertutup oleh demo. Masyarakat sulit mendapatkan transportasi karena banyaknya kendaraan yang terjebak dijalanan. Kemudian, banyak pelajar yang harus berjalan kaki melewati kemacetan jalanan.

Karena demo buruh merupakan hal yang menarik untuk dibahas, sehingga pemberitaan demi pemberitaan mengenai hal tersebut akan terus diangkat oleh media. Baik televisi, radio, internet dan juga koran. Pemberitaan tersebut akan bermacam-macam, mulai dari pemberitaan mengenai tuntutan buruh terhadap pemerintah yang tinggi. Pemberitaan mengenai sweeping pekerja, aksi pemblokiran jalan, hingga pemberitaan kisruh dibalik demonstrasi.

Akibat ulah para kaum buruh yang seperti itu dikhawatirkan membuat masyarakat yang empati terhadap kaum buruh, malah akan menjadi antipati. Karena masyarakat merasa mereka turut dirugikan apalagi dengan melihat aksi anarkis menswipping buruh lain dan juga merusak fasilitas umum yang ada.

Buruh dan juga perusahaan harus ada keterbukaan satu dengan yang lainnya. Dengan menggunakan model Lasswell untuk menerangkan proses komunikasi adalah menjawab pertanyaan :Who, Says What, In Which Channel, To Whom, With What Effect.

Perusahaan memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan terkini kepada buruh. Melalui media majalah perusahaan ataupun pertemuan antara perwakilan perusahaan dan juga buruh untuk saling membicarakan kondisi perusahaan. Agar diharapkan buruh dapat mengerti dengan apa yang terjadi. Jika perusahaan sedang berkembang, perusahaan sebaiknya memberikan bonus terhadap buruh agar mereka lebih giat bekerja. Kemudian, jika perusahaan sedang mengalami kerugian, buruhpun harus menerimanya, jangan menuntut tinggi kepada perusahaan tanpa tau kondisi yang sebenarnya pada perusahaan.

Sehingga, jika adanya komunikasi yang baik antara perusahaan dengan para buruh, diharapkan agar terciptanya hubungan yang baik. Sehingga tuntutan antara buruh kepada perusahaan dengan mengadakan demonstrasi dapat terhindarkan. Jika perusahaan diuntungkan, maka diharapkan buruhpun akan turut merasakan keuntungan tersebut.


Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun