Mohon tunggu...
Amelia Nabila
Amelia Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa program studi manajemen bisnis syariah IV A

Selanjutnya

Tutup

Diary

Jalan jalan, cara sederhanaku menyembuhkan diri

15 April 2025   20:31 Diperbarui: 15 April 2025   20:31 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Jalan-jalan itu kayak penawar buat segala penat dan lelah yang datang dari rutinitas. Setiap kali mulai ngerasa terlalu banyak mikir, terlalu banyak beban, aku tahu ada satu cara yang selalu berhasil bikin hati dan pikiran lebih ringan: jalan-jalan. Nggak perlu jauh-jauh, nggak perlu ke tempat yang fancy, yang penting bisa keluar dari zona nyaman, dan biarin langkah kaki bawa ke manapun biasanya aku pergi ke cafe atau ke wfc untuk melihat sunset di sore hari atau keliling-keliling gajelas.

Sebenarnya, aku nggak pernah mikir kalau jalan-jalan itu bisa jadi hobi. Awalnya cuma pengin lari sebentar dari kesibukan. Tapi lama-lama, aku sadar kalau jalan-jalan itu lebih dari sekadar kabur dari masalah. Jalan-jalan itu buatku kayak menyegarkan otak. Kalau udah di jalan, entah naik motor, jalan kaki, atau naik transportasi umum, rasanya dunia jadi lebih kecil. Semua beban yang awalnya banyak agak sedikit berkurang

Misalnya, kadang aku suka banget jalan kaki keliling kompleks. Sederhana banget, kan? Tapi percaya deh, ada aja yang bikin aku merasa lebih tenang. Mungkin cuma suara angin sepoi-sepoi, atau matahari sore yang udah mulai turun. Tiba-tiba, semuanya jadi lebih jelas dan aku bisa mikir dengan kepala yang lebih dingin.  Atau, kadang cuma butuh waktu duduk di emper rumah sambil ngelihatin orang-orang yang lewat. Sesederhana itu, tapi tetep bikin aku merasa hidup lagi.


Tapi jalan-jalan itu nggak selalu tentang tempat baru, sih. Kadang aku jalan-jalan ke tempat yang udah familiar seperti wfc atau sering di sebut tanggo rajo, tapi tetap ada sesuatu yang baru yang bisa aku temuin. Misalnya, ada warung makan yang ternyata enak banget padahal nggak banyak orang tahu. Atau jalan-jalan ke taman yang udah lama nggak dikunjungi, terus ketemu sudut yang ternyata cocok buat foto atau sekadar ngobrol sama teman.

Hal menarik dari jalan-jalan itu adalah perasaan bebasnya. Rasanya tuh kayak nggak ada yang ngebatesin, nggak ada yang ngatur-ngatur. Aku bisa pergi ke mana aja, melakukan apa aja tanpa harus mikir waktu, atau deadline yang menunggu. Cuma ada aku, jalan, dan dunia. Sesederhana itu, tapi buat aku, itu adalah waktu yang paling aku tunggu-tunggu.

Dan jalan-jalan juga ngajarin aku untuk lebih bersyukur. Aku jadi lebih sering memperhatikan hal-hal kecil di sekitar. Kaya suara anak-anak yang main bola, atau ibu-ibu yang jualan sayur di pinggir jalan dan orang yang lagi ngamen. Semua itu, meskipun keliatannya sepele, tapi punya cerita tersendiri yang nggak bisa dilihat kalau kita terlalu sibuk dengan dunia digital atau layar ponsel. Aku jadi belajar untuk menghargai momen-momen kecil yang sebelumnya aku lewatkan.

Salah satu hal yang aku suka banget dari jalan-jalan adalah kenangan yang ditinggalkan di setiap tempat. Setiap langkah kaki itu punya cerita. Kadang cerita bahagia, kadang cerita yang bikin sedikit baper, tapi semua itu bagian dari pengalaman yang nggak bisa didapatkan kalau kita nggak keluar dan ngelakuin sesuatu yang berbeda. Aku jadi bisa melihat dunia dengan cara yang lebih luas, dan yang paling penting, jalan-jalan bikin aku sadar kalau hidup itu nggak selalu harus serba cepat. Kadang kita cuma butuh waktu untuk berhenti, lihat sekitar, dan mikir: "Ini loh hidup gue."

Jadi, kapan pun aku merasa lelah, atau udah mulai capek dengan segala rutinitas, aku tahu apa yang harus aku lakukan: jalan-jalan. Nggak perlu jauh, nggak perlu mewah. Cukup keluar, hirup udara segar, dan biarkan kaki bawa aku ke tempat baru. Karena dari situlah, aku bisa kembali merasa lebih hidup, lebih sadar, dan lebih siap buat hadapi hari-hari berikutnya.

Dan itu sebabnya, jalan-jalan buatku lebih dari sekadar hobi. Itu kayak cara untuk ngerawat diri, buat diri tetap "nyambung" sama dunia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun