Semangat Pagi Kompasianer,
Bukan bermaksud sombong apalagi pamer. saya sekedar membagikan tulisan saya yang tak seberapa ini tentang demokrasi ala milenial yang sejatinya bukan sebuah hal yang imajiner.Â
Terinspirasi dari beranda facebook yang menampilkan milenial2 super yang otaknya tak siwer dalam melakukan manuver. harapan saya semoga tulisan ini memberi manfaat untuk semua pembaca kompasianer.Â
DEMOKRASI MENDERU, MILENIAL MELAJU
Demokrasi merupakan suatu tatanan pemerintahan, yang mana tiap-tiap warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan. Sejatinya demokratia yang merupakan bahasa Yunani, di serap menjadi demokrasi ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti kekuasaan negara berada di tangan warga negaranya.Â
Tujuan demokrasi sangat mulia, bukan sekedar bergaya menjadi negara yang gegap gempita, Namun menjamin semua rakyat tak hidup melarat, jika sakit tak sampai sekarat baru berobat, generasi muda mendapatkan pendidikan yang tepat sepanjang hayat, dan membentuk bangsa yang bermartabat karena perwakilan rakyat yang mengendalikan pemerintahan dipilih untuk menjadi penyelamat.
Di negara kita tercinta Indonesia raya, demokrasi mendapat tambahan rasa dengan menyandingkan Pancasila dibelakang kata sehingga terciptalah tatanan pemerintahan bernama Demokrasi Pancasila.Â
Pancasila sebagaimana yang kita ketahui bersama, berisikan lima sila dimulai dari ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan berakhir dengan harapan terwujudnya suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Pancasila merupakan pondasi demokrasi negara ini. Untuk membuat pondasi, tentunya tanah harus dipastikan tergali sampai dalam, sama hal nya dengan memastikan sila pertama ketuhanan yang maha esa yang merupakan ciri dasar negara ini, negara berlandaskan agama, harus pula terpatri disanubari pemerintah negeri ini dalam-dalam.Â